https://jurnal.ut.ac.id/index.php/agribisnis/issue/feedAgriDev2023-03-27T00:00:00+07:00AgriDevagridev_journal@ecampus.ut.ac.idOpen Journal Systems<p><strong>AgriDev</strong> is an Open Access journal that contains dissemination / research results conducted by researchers, lecturers, and practices in the field of agribusiness, agricultural digitalization and community development. AgriDev published biannually by Institute for Research and Community Service, Indonesia Open University</p>https://jurnal.ut.ac.id/index.php/agribisnis/article/view/3719THE VALUE ADDED PROCESSING MUSHROOMS FLOUR INTO COOKIES AT CV ASSALAM CIANJUR WITH BUSINESS MODEL CANVAS (BMC) APPROACH2023-02-01T11:11:09+07:00Doni Sahat Tua Manaludonisahat@apps.ipb.ac.idGustiya Kevin Nugrahainidonisahat@apps.ipb.ac.idNurinda Utami Padomadonisahat@apps.ipb.ac.id<p><em>CV Assalam is a company engaged in the cultivation of oyster mushrooms and produces mushroom flour as one of its products. The most popular flour derivative products are cookies. This is an opportunity for CV Assalam to produce cookies in order to gain added value and increase the company's revenue. The objectives of the research are 1) to formulate and review a business plan for oyster mushroom cookies at CV Assalam with the BMC approach, 2) to analyze the financial impact of the oyster mushroom cookies business on CV Assalam. The research method was the data source using primary and secondary data and descriptive analysis using the BMC approach. The results showed that processing oyster mushrooms into mushroom cookies is the right thing to do because it will get added value from mushroom products. CV Assalam must maximize product promotion through e-commerce and social media so that it is better known to the public. Based on financial analysis, it was found that processing mushroom flour into cookies could increase CV Assalam's net income by IDR 5,156,906/month.</em></p>2023-03-27T00:00:00+07:00Copyright (c) 2023 Doni Sahat Tua Manalu, Gustiya Kevin Nugrahaini, Nurinda Utami Padomahttps://jurnal.ut.ac.id/index.php/agribisnis/article/view/4439COMPARATIVE ANALYSIS OF COCOA CERTIFICATION AND NON-CERTIFICATION FARMING IN KELAPA DUA VILLAGE, ANREAPI DISTRICT, POLEWALI MANDAR REGENCY2022-12-23T14:39:44+07:00Muh. Arman Yamin Pagalamuhammadarmanyamin@gmail.comMegawatimegawatih295@gmail.com<p><em>Cocoa is one of the plantation crops that is widely cultivated in Polewali Mandar, the cocoa certification program is an effort to increase cocoa production and prices at the farm level. This study aims to determine the comparison of the income level of cocoa farms through the cocoa certification program and farms that have never participated in the certification program while developing the cocoa commodity, as well as to determine the comparison of R/C ratio and B/C ratio values. The implementation of this research began in May to July 2021, in Kelapa Dua village. Data collection techniques used structured interviews using questionnaires and question and answer. The results showed that the average income achieved by certified cocoa farmers is Rs 5,572.75 per/ha. When compared to the average income of non-certified cocoa farmers is Rs 4,715,429 per/ha. The difference between the income of certified and non-certified cocoa farmers is Rp. 857,325. The results of the R/C ratio analysis for certified cocoa can be planted by looking at the R/C ratio value of 2.40 and for non-certified cocoa has an R/C ratio value of 2.27. Profit B/C ratio result as a result of certified and non-certified income is 3.12. This shows that both certified and non-certified cocoa are feasible to develop, but certified cocoa has a greater income than non-certified cocoa.</em></p>2023-03-28T00:00:00+07:00Copyright (c) 2023 Muh. Arman Yamin Pagala, Megawati, Muh. Sabir, Andi Basohttps://jurnal.ut.ac.id/index.php/agribisnis/article/view/3161TINJAUAN TEORITIS PENGARUH PERUBAHAN POLA CURAH HUJAN DALAM KAITANNYA DENGAN ASURANSI USAHA TANI BAWANG MERAH2022-12-02T08:51:30+07:00Agung Prabowoagung.prabowo@unsoed.ac.idSukonoagung.prabowo@unsoed.ac.idMustafa Mamatagung.prabowo@unsoed.ac.id<p>Usaha pada sektor pertanian seperti padi, jagung, bawang merah, tembakau, kakao dan lain-lain memiliki risiko kerugian berupa penurunan hasil produksi yang berakibat pada penurunan pendapatan petani. Risiko kerugian tersebut dapat disebabkan oleh berbagai faktor di antaranya curah hujan, suhu, kecepatan angin dan kelembaban udara yang semuanya merupakan unsur-unsur pembentuk iklim/cuaca. Penelitian ini bertujuan menyajikan alur riset pemodelan asuransi usaha tani khususnya bawang merah terkait dengan kondisi ekstrim basah dan kering akibat anomali cuaca. Penelitian yang dilakukan berkutat pada studi pustaka terkait dengan kondisi ekstrim basah dan kering tersebut. Sebagai kesimpulan, berdasarkan riset pustaka yang dilakukan, tanaman bawang merah tetap dapat tumbuh baik pada curah hujan normal, dan pada saat curah hujan tidak normal (kondisi kering atau basah), maka menanam bawang merah mempunyai peluang untuk gagal. Hal ini memberikan kesempatan pada perusahaan asuransi untuk mengembangkan Asuransi Usaha Tani Bawang Merah (AUTBM) pada kedua kondisi tersebut.</p>2023-03-27T00:00:00+07:00Copyright (c) 2023 Agung Prabowo, Sukono, Mustafa Mamathttps://jurnal.ut.ac.id/index.php/agribisnis/article/view/4087STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA TANI BUDIDAYA KOPI LIBERIKA, PEMASARAN/PRODUKSI KOPI LIBERIKA DI DESA ANDUNGBIRU, TIRIS, PROBOLINGGO2022-12-20T16:24:34+07:00Umi KulsumUmikulsum4434@gmail.com<p>Produksi kopi liberika di daerah Andungbiru-Tiris-problinggop mengalami peningkatan sebesar 10 persen ditahun 2022, Hal ini mengindikasikan bahwa perkebunan kopi liberika di daerah ini menjadi bagian komoditas perkebunan potensial dikembangkan dan ditingkatkan. Hal ini diperlukan dengan adanya strategi yang efektif dan efisien agar perkebunan kopi liberika dapat bermanfaat untuk kesejahteraan perekonomian petani. Tujuan penelitian untuk mengukur dan mengetahui potensi kopi liberika sebagai produk potensial didesa Andungbiru, mampu menganalisis dan mengevaluasi faktor internal dan eksternal serta melihat perkembangan jaringan pemasaran dan produksi usaha budidaya tanaman kopi liberika. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode survei. Sampel yang dipilih sebanyak 36 orang. Hasil penelitian menujukkan bahwa sebagian besar petani memilih jenis komoditi kopi liberika, berdasarkan dengan indikator paling tinggi hasil produksi Desa Andungbiru adalah dusun sumber kapung dengan nilai LQ sebanyak 3,20, yaitu setiap satu produksi kopi liberika digunakan untuk kebutuhan daerah sendiri, dan sisanya sebesar 2,10 untuk kebutuhan petani kopi liberika diluar daerah. Hasil analisis matriks menunjukkan strategi yang efektif dan efisien adalah strategi nomor (1) dengan hasil tertinggi 5,3. Strategi yang dipilih adalah untuk meningkatkan usahatani kopi liberika melalui pemanfaatan teknologi.</p>2023-03-27T00:00:00+07:00Copyright (c) 2023 Umi Kulsum