DAMPAK TENAGA KERJA SEKTOR INDUSTRI TERHADAP PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO,PAJAK, INVESTASI, DAN UPAH DI KOTA BATAM
Keywords: Batam city minimum wage, investasi, investment, labor supply, tax, pajak, penawaran tenaga kerja
Abstract
Labor becomes problem without the availability of jobs. Batam is a city with high employment rate, especially in industrial sector. The purpose of this article was to observed factors that affect the employment sector, labor supply, and regional minimum wage. The model allegedly using the method of Two Stage Least Squares (2SLS). Overall the results indicated that the level of minimum wage make a significant contribution to the formation of labor supply compared to the productive population. The level of investment was very responsive in affecting labor demand sector in both the short and long term. If there is governments policy of raising the minimum wage by 20%, the impact on the labor supply will be increased by 2.1036%, the opposite will decrease the demand for labor by 0.5898% and a decrease in the minimum wage for the city of Batam by 0. 2753%.
Tenaga kerja menjadi suatu masalah apabila tidak dibarengi dengan ketersediaan lapangan kerja. Salah satu kota dengan penyerapan tenaga kerja sangat tinggi adalah kota Batam, terutama pada sektor industri. Tujuan artikel ini untuk melihat faktor yang mempengaruhi penyerapan tenaga kerja sektor industri, penawaran tenaga kerja sektor industri, dan upah minimum regional Kota Batam. Model diduga dengan mengunakan metode Two Stage Least Squares (2SLS). Secara keseluruhan hasil menunjukkan bahwa tingkat upah minimum kota Batam memberikan kontribusi cukup besar kepada pembentukan penawaran tenaga kerja dibanding jumlah penduduk produktif. Tingkat investasi sangat responsif mempengaruhi permintaan tenaga kerja sektor industri baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang. Bila pemerintah membuat kebijakan dengan menaikkan upah minimum regional sebesar 20%, hal ini akan berdampak pada peningkatan penawaran tenaga kerja sebesar 2,1036%, sebaliknya akan menurunkan tingkat permintaan tenaga kerja sebesar 0,5898 % dan berdampak pada penurunan upah minimum kota Batam sebesar 0,2753%.
Downloads
References
BPS. (2010). Laporan perekonomian Indonesia. Jakarta: Badan Pusat Statistik.
Dhanani,S. (2001). Labour market adjustment to Indonesias economic crisis. Bulletin Indonesian Economic Studies, 37(1):113-115.
Koutsoyiannis, A. (1977). Modern microeconomics. London: McMillan Press Ltd.
Prihawantoro, S. (2002). Krisis ekonomi dan dampaknya pada distribusi pendapatan DKI Jakarta: Jurnal Ekonomi dan Keuangan, 19(2), 157-169.
Rasyid, R. (2000). Daerah otonom berpeluang mendorong investasi sektor pertanian. Kliping Sinar Tani 26 April2 Mei 2000. Pusat Penelitian Sosial Ekonomi Pertanian. Bogor.
Sumanjuntak, P. (1999). Pengantar ekonomi sumberdaya manusia. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia.