PENGARUH ROTASI AUDIT, WORKLOAD, DAN SPESIALISASI TERHADAP KUALITAS AUDIT PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PADA TAHUN 2009-2013
Keywords: company’s performance, corporate governance, kinerja perusahaan, manufacturing company, perusahaan manufaktur, tata kelola perusahaan
Abstract
This purpose research is for to understand the effect of structure corporate governance to performance companies listing on the Indonesia Stock Exchange in 2012-2014. The sample used in this study were manufacturing sector companies for the year 2012-2014. The method used in data collection is the secondary method of data collection, financial report its being obtained from website IDX. The method of analysis of this study used multiple regression .The result from research is indicate that structure corporate governance is significant effect on performance of manufacturing companies.
Tujuan penelitian ini adalah untuk memahami efek dari struktur tata kelola perusahaan pada perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia pada 2012-2014. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur sektor untuk tahun 2012-2014. Metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah metode pengumpulan data sekunder berupa laporan keuangan yang diperoleh dari website Bursa Efek Indonesia. Metode analisis penelitian ini menggunakan regresi berganda. Hasil dari penelitian adalah menunjukkan struktur yang tata kelola perusahaan yang berpengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan manufaktur.
Downloads
References
Chen, C-Y., Lin, C-J., & Lin, Y-C. (2004). Audit partner tenure, audit firm tenure and discretionary accruals: Does long auditor tenure impair earnings quality? Working paper. Hong Kong University of Science and Technology.
Fitriany, Liswan Setiawan. (2011). Pengaruh workload dan spesialisasi auditor terhadap kualitas audit dengan kualitas komite audit sebagai variabel pemoderasi, Jurnal akuntansi dan keuangan indonesia, vol. 8(1).
Geiger, M., K. Raghunandan, & D.V. Rama.(1996). Going-concern audit report recipients before and after SAS No 59. National public accountant, 24-25.
Gozhali, Imam. (2013). Analisis multivariate program edisi 7. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponergoro.
Hansen C. S, Kumar K.R, & Sullivan M.W. (2007). Auditor capacity stress and audit quality: Market-based evidence from andersen’s indictment. Journal of accounting and economics, vol.10-49.
Krishnan, G.V. (2003). Audit quality and the pricing of discretionary accruals. Auditing: A journal of practice & theory, vol. 22(1), 26-109.
Lennox, C. (2000). Do companies successfully engage in opinion shopping: Evidence from The UK?. Journal of accounting and economics, vol. 29(3), 321-337.
Mayangsari, S. (2003). Pengaruh keahlian audit dan independensi terhadap pendapat audit: Sebuah kuasi eksperimen. Jurnal riset akuntansi Indonesia, vol. (6)1, 1-22.
Menpan. (1997). Definisi beban kerja, diakses pada tanggal 20 Juni 2015 dari web http://www.bkn.go.id.
Myers, J.N., L.A. Myers., & T.C. Omer. (2003). Exploring the term of the auditor-client relationship and the quality of earnings: A case for mandatory auditor rotation? The Accounting Review vol. 78 (3), 779-799.
Rahmawati, D. & Winarna, J. (2002). Peran pengajaran auditing terhadap pengurangan expectation gap: Dalam isu peran auditor dan aturan serta larangan pada kantor akuntan publik. Jurnal akuntansi dan bisnis, vol. 7(2).
Siregar, S.Y, Fitriany, Arie Wibowo, & Viska Anggraita. (2011). Rotasi dan kualitas audit: Evaluasi atas kebijakan menteri keuangan KMK No. 423/KMK.6/2002 tentang jasa akuntan publik. Jurnal akuntansi dan keuangan indonesia, vol. 8(1).
Teoh, S. (1992). Auditor independence, dismissal threats, and the market reaction to auditor switches. Journal of accounting research, vol 30, 1-23.