BIDIK LAHAN SEMPIT DESA CILEBUT JADI INDAH PRODUKTIF MELALUI PEMANFAATAN TEKNOLOGI VERTIKULTUR HIDROPONIK

Authors

  • Dem Vi Sara Universitas Terbuka
  • Enang Rusyana Universitas Terbuka
  • Arina Rubyasih Universitas Terbuka
  • Sukma Wahyu Wijayanti Universitas Terbuka

DOI:

https://doi.org/10.33830/diseminasiabdimas.v4i1A.2951

Keywords:

hidroponik, lahan sempit, vertikultur

Abstract

Lahan pertanian terutama di wilayah perkotaan dan pinggiran kota, saat ini banyak yang beralih fungsi menjadi daerah pemukiman. Desa Cilebut Barat yang berada di pinggiran kota Bogor Kabupaten Bogor pun tak luput dari imbas pesat dan masifnya urbanisasi. Wilayah ini mengalami alih fungsi lahan yang tak terbendung dari degradasi lahan pertanian menjadi pemukiman. Daerah perumahan yang dibangun, dipaksakan untuk menampung lonjakan pendatang, sehingga area terbuka untuk luasan tanaman dan serapan air hujan semakin sempit. Betonisasi jalan komplek menyebabkan desa Cilebut Barat sering mengalami banjir saat musim hujan dan kekeringan saat musim kemarau. Suasana lingkungan perumahan terkesan gersang dan tidak segar karena sangat kurangnya area penghijauan. Data desa menunjukkan bahwa sebagian besar warga desa adalah pensiunan pegawai, ibu rumah tangga, dan profesi lepas lain yang masih kesulitan memenuhi kebutuhan primer hidupnya. Mereka sangat mengidamkan lingkungan yang asri dan produktif, tetapi terkendala dengan pengetahuan, biaya dan lahan yang sempit terbatas. Tim Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) Universitas Terbuka Bogor tertantang untuk membantu memberi alternatif solusi menciptakan lingkungan yang asri, sekaligus mengembangkan kegiatan berestetika, sehat, dan produktif. Program yang ditawarkan adalah edukasi, pendampingan pelatihan, dan praktik memanfaatkan teknologi vertikultur hidroponik pada lahan sempit pekarangan. Vertikultur hidroponik adalah sistem tanam dengan media air di dalam wadah/paralon yang disusun/dirakit secara vertikal atau bertingkat pada lahan terbatas. Tanaman yang direkomendasikan adalah tanaman pangan sayuran karena dapat dijadikan sebagai bagian dari gaya hidup (life style) dalam memenuhi kebutuhan pangan keluarga. Kegiatan dilaksanakan di lingkungan RT 07/RW 09 pada bulan September-Oktober 2020 dengan peserta sejumlah 48 orang warga desa. Kebermanfaatan program terlihat dari peningkatan pengetahuan, keterampilan, aktivitas sosial  kebersamaan warga desa dalam menciptakan lingkungan hijau, indah, kreatif yang berpotensi menopang kehidupan ekonomi sehari-hari.

References

Hidayati, N, Pienyani Rosawanti, & Fahruddin. (2016). Pemanfaatan Lahan Pekarangan Sebagai Penghasil Sayur-Sayuran Secara Hidroponik di Kelurahan Tanjung Pinang Kota Palangka Raya. PengabdianMu, Volume 1, Nomor 2, September 2016, Hal 85–90. Pusat Pelatihan Pertanian Terpadu.
Noorsya, A. O., & Iwan Kustiwan. (2012). Potensi Pengembangan Pertanian Perkotaan untuk Mewujudkan Kawasan Perkotaan Bandung yang Berkelanjutan. Bandung.
Nurwati, N., Surtinah, & Masykur, A. (2015). Analisis Pemanfaatan Pekarangan untuk Mendukung Ketahanan Pangan di Kecamatan Rumbai Pesisir Kota Pekanbaru. Jurnal Ilmiah Pertanian, 11(2), 1-8.
Surtinah, Nizar, R. (2017). Pemanfaatan Pekarangan Sempit dengan Hidroponik Sederhana di Pekanbaru. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat. Volume 23 No. 2, April–Juni 2017 p- ISSN: 0852-2715 | e-ISSN: 2502-7220 Diterima pada: 12 Mei 2017; Di-review pada: 12 Juni 2017; Disetujui pada: 5 Juli 2017 274.
Surtinah. (2018). Potensi Pekarangan Sempit Untuk Memenuhi Kebutuhan Pangan Keluarga Di Pekanbaru. Jurnal Agribisnis, Vol 20 No. 2 Desember 2018 ISSN P: 1412–4807 ISSN O: 2503-4375 196.
Yenisbar & Wayan Rawiniwati. (2012). Pengembangan Budidaya Sayuran dengan Sistem Pertanian Vertikultur di Perkotaan. www.google.com. diakses tgl 27 Maret 2017.

Downloads

Published

2022-03-15

Issue

Section

Articles