PEMBERDAYAAN NELAYAN PENANGKAP RAJUNGAN DI DESA SEGARA JAYA, KECAMATAN TARUMA JAYA, KABUPATEN BEKASI
DOI:
https://doi.org/10.33830/diseminasiabdimas.v6i1.5927Keywords:
Desa Segara Jaya, kampanye pemberdayaan nelayan, kelestarian rajungan, nelayan penangkap rajunganAbstract
Desa Segara Jaya, Kecamatan Taruma Jaya, Kabupaten Bekasi adalah desa yang berhubungan langsung dengan laut di kawasan pantai utara (Pantura) Pulau Jawa. Rajungan adalah hasil tangkapan utama nelayan di Segara Jaya. Berdasarkan hasil penelitian, panjang rata-rata rajungan hasil tangkapan nelayan lebih kecil dari pada ukuran yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Oleh karena itu, perlu upaya untuk memulihkan sumber daya rajungan di Segara Jaya. Salah satunya adalah dengan pemberdayaan nelayan penangkap rajungan. Kegiatan pemberdayaan nelayan dilaksanakan dengan metode penyuluhan kepada nelayan dan juga dengan mengampanyekan tentang kelestarian rajungan, karena nelayan memegang peranan penting pada kegiatan penangkapan rajungan. Setelah penyuluhan dan edukasi serta kampanye, diharapkan nelayan dapat menularkan sikap dan pengetahuannya kepada warga masyarakat lain. Penyuluhan pengetahuan dilaksanakan dalam empat tahap yaitu: penyuluhan pentingnya kelestarian sumber daya rajungan, penyuluhan pengetahuan tentang ukuran rajungan yang boleh ditangkap, kampanye pelestarian rajungan (melalui desain kaos), dan monitoring dan evaluasi. Dengan diberikannya penyuluhan diharapkan adanya peningkatan kesadaran nelayan untuk lebih selektif dalam melakukan penangkapan rajungan dan tidak menangkap rajungan di bawah ukuran yang telah ditetapkan Pemerintah.
Segara Jaya Village, Taruma Jaya District, Bekasi Regency is a village directly related to the sea on the north coast of Java Island. Blue swimming crabs are the main catch of fishermen in Segara Jaya. Based on the results of the study, the average length of crab caught by fishermen is smaller than the size set by the government. Therefore, efforts are needed to restore the crab resources in Segara Jaya. One of them is by empowering crab catchers. Fishermen empowerment activities are carried out by counseling methods for fishermen and also by campaigning for crab sustainability, because fishermen play an important role in crab catching activities. After counseling and education as well as campaigns, it is hoped that fishermen can transmit their attitudes and knowledge to other members of the community. Knowledge education was carried out in four stages, namely: counseling on the importance of preserving blue crab resources, knowledge dissemination on the sizes of crabs that can be caught, crab preservation campaigns (through t-shirt designs), and monitoring and evaluation. By providing counseling, it is hoped that there will be an increase in fishermen's awareness to be more selective in catching crabs and not catching crabs below the size set by the Government.
References
Dahuri, R. (1996). Pengembangan Rencana Pengelolaan Pemanfaatan Berganda Hutan Mangrove di Sumatera. Bogor: PPLH Institut Pertanian Bogor.
Fandeli, C. M. (2000). Pengusahaan Ekowisata. Yogyakarta: Fakultas Kehutanan UGM.
Indonesia Ecotourism Program. (2016). Enam Prinsip Ekowisata Menurut TIES. www.indonesiaecotourism.com (Diaksesn 14 Maret 2018).
Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor 1/Permen KP Tahun 2015 tentang Penangkapan Lobster (Panulirus spp.), Kepiting (Scylla spp.), dan Rajungan (Portunus pelagicus spp.).
Satria, D. (2009). Strategi pengembangan ekowisata berbasis ekonomi lokal dalam rangka program pengentasan kemiskinan di wilayah kabupaten Malang. Journal of Indonesian Applied Economics 3 (1): 37-47.
Sparre, P. dan Venema, S. C. (1999). Introduksi pengkajian stok ikan tropis. Jakarta : Pusat Penelitian dan Pengembangan Perikanan, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian.
Widodo, J. dan Suadi. (2006). Pengelolaan sumber daya perikanan laut. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Winata, A. dan Yuliana, E. (2021). Pengembangan model sistem sosial-ekologis dalam pengelolaan perikanan rajungan. Laporan Penelitian. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka.
Yuliana, E. (2017). Pemanfaatan kawasan konservasi perairan untuk ekowisata bahari. Dalam Pangaribuan et al. (eds). Optimalisasi Peran Sains dan Teknologi untuk Mewujudkan Smart City. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka.
Widodo, J. dan Suadi. (2006). Pengelolaan sumber daya perikanan laut. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright and Licensing
Diseminasi : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivativeWorks 4.0 International License. Allows users to copy and distribute the Article, provided this is not done for commercial purposes and further does not permit distribution of the Article if it is changed or edited in any way, and provided the user gives appropriate credit (with a link to the formal publication through the relevant DOI), provides a link to the license, and that the licensor is not represented as endorsing the use made of the work.