COMMUNITY SERVICES HONEY FARMERS THROUGH TRANSFER OF TECHNOLOGY AS AN EFFORT TO CREATE LOCAL LEADING PRODUCTS
DOI:
https://doi.org/10.33830/diseminasiabdimas.v5i2.6156Keywords:
Farmers, Technology transfer, featured products, cultivationAbstract
Mitra ini adalah Kelompok Tani Madu Kecamatan Mallawa Kabupaten Maros. Kelompok Tani Madu Mallawa awalnya hanya beranggotakan 4 orang dan kemudian berkembang menjadi 8 orang. Secara umum terdapat 4 fokus permasalahan yaitu jumlah madu yang dipanen setiap tahunnya berkurang, kualitas dan kemasan madu yang dijual rendah, belum adanya izin usaha, dan sistem penjualan yang masih konvensional. Berdasarkan permasalahan yang dihadapi mitra, tim pengabdian masyarakat menawarkan solusi yaitu Transfer teknologi budidaya madu, pelatihan dan pendampingan pengemasan madu, pendampingan pengurusan izin usaha, pelatihan dan pendampingan pemasaran digital. Sasaran luaran dari pengabdian masyarakat ini adalah (1) adanya kemasan yang menarik dan higienis, (2) peningkatan hasil panen madu, (3) peningkatan omzet penjualan, dan (4) diterbitkannya izin usaha. Selain itu, adanya peningkatan pengetahuan mitra dalam budidaya madu, pemanfaatan teknologi dalam pengemasan dan proses pemasaran melalui digital marketing. Sedangkan Mandatory Outcome berupa publikasi di jurnal nasional sinta 3, publikasi melalui media, video dokumentasi kegiatan, modul budidaya madu dan kewirausahaan, serta website penjualan. Metode pelaksanaannya adalah pelatihan, pelaksanaan, pendampingan, monitoring dan evaluasi sebagai upaya menjamin tercapainya tujuan pengabdian masyarakat madu Mallawa.
The partner in this Community Services is the Honey Farmers Group, Mallawa Subdistrict, Maros Regency. Mallawa Honey Farmer Group initially only consist of 4 members and later grew to 8 people. In general, there are 4 focuses problems, namely the amount of honey harvested every year is reduced, the quality and packaging of honey sold is low, there is no business license, and the sales system is still conventional. Based on the problems faced by partner, the community services team offers solutions, namely Transfer of honey cultivation technology, training and assistance in honey packaging, assistance in managing business permits, training and digital marketing assistance. The output targets of this community services are (1) the existence of attractive and hygienic packaging, (2) the increase in honey harvest, (3) the increase in sales turnover, and (4) the issuance of a business license. In addition, there is an increase in partner knowledge in honey cultivation, the use of technology in the packaging and marketing process through digital marketing. While the Mandatory Outcomes are in the form of publications in the national journal sinta 3, publications through the media, activity documentation videos, honey cultivation and entrepreneurship modules, and sales websites. The implementation method is training, implementation, mentoring, monitoring and evaluation as an effort to ensure the achievement of the goals of community services honey Mallawa.
References
Baharuddin, M. R., Hidayati, G. S., & Amir, B. (2019). Pemberdayaan Masyarakat Marannu melalui Pertanian dan Peternakan Terintegrasi dalam Rangka Mewujudkan Kabupaten Pinrang Sebagai Poros Utama Pemenuhan Pangan Nasional. CARADDE: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 1(2), 99-104.
BPS (2018). Maros Dalam Angka 2018. Kabupaten Maros.
Dewantari, M., & Suranjaya, I. G. (2019). Pengembangan Budidaya Lebah Madu Trigona spp. Ramah Lingkungan di Desa Antapan Kecamatan Baturiti Kabupaten Tabanan. Buletin Udayana Mengabdi, 18(1), 114-119.
Fitriani, D. (2020). Pemberdayaan Masyarakat Melalui Program Kampung Madu Lumbang Sebagai Sentra Madu Berkualitas Untuk Mewujudkan Sustainable Development Goals (SDGs) 2030 (Studi di Desa Lumbang, Kecamatan Lumbang, Kabupaten Probolinggo) (Doctoral dissertation, Universitas Panca Marga Probolinggo).
Mahendra, B. (2019). Pemberdayaan Masyarakat Melalui Program Csr Pt. Angkasa Pura I Yogyakarta (Studi Kasus UMKM Madu Hutan Raya dan Mina Kembar) (Doctoral dissertation, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta).
Putra, A. A. S., Wisadirana, D., & Mochtar, H. (2016). Strategi Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pengembangan Lebah Madu Kelompok Tani Tahura (KTT)(Studi Kasus di Desa Dilem Kecamatan Gondang Mojokerto). Wacana Journal of Social and Humanity Studies, 19(1).
Sabariyah, S., & Jufri, M. (2021). Pemberdayaan Kelompok Tani Budidaya Lebah Madu Berbasis Kelapa Untuk Meningkatkan Ekonomi Masyarakat Pasca Gempa Di Desa Salubomba. Jurnal Abditani, 4(1), 1-5.
Suheryadi, B., Luqman, E. M., & Shubhan, M. H. (2021). Pemberdayaan Kelompok Tani Dalam Budidaya Lebah Madu Hutan Di Desa Bareng Sawahan Kab. Nganjuk. JMM-Jurnal Masyarakat Merdeka, 3(2).
Suryani, E., Wahyulina, S., Diswandi, D., Furkan, L. M., Serif, S., & Ali, M. (2021). Pemberdayaan Masyarakat melalui Pengembangan Usaha Budidaya Madu Trigona untuk Membentuk Kampong Madu Desa Saribaye Kecamatan Lingsar. Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA, 4(2).
Triwibowo, D. (2021). Pengembangan Madu Kelulut Paringin, Kab. Balangan: Integrasi Program Pascatambang Batubara dan Pemberdayaan Masyarakat. PRIMA: Journal of Community Empowering and Services, 5(1), 91-101.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright and Licensing
Diseminasi : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivativeWorks 4.0 International License. Allows users to copy and distribute the Article, provided this is not done for commercial purposes and further does not permit distribution of the Article if it is changed or edited in any way, and provided the user gives appropriate credit (with a link to the formal publication through the relevant DOI), provides a link to the license, and that the licensor is not represented as endorsing the use made of the work.