PENGARUH PADAT TEBAR TERHADAP KANDUNGAN ZAT GIZI IKAN LELE YANG DIPELIHARA DENGAN TEKNOLOGI BIOFLOK
Keywords: biofloc technology, catfish, floc, flok, ikan lele, teknologi bioflok
Abstract
This study aims to determine the effect of stocking density on the nutrient content of catfish that is cared with biofloc technology. Nutrients observed: 1) water content, 2) protein, 3) carbohydrates, 4) total fat, 5) saturated fatty acids / SFA, 6) monounsaturated fatty acids/ MUFA, 7) plural unsaturated fatty acids / PUFA , 8) omega-3, 9) omega-6, and 10) omega 9. Statistical tests on the 10 variables showed that stocking density did not have a significant effect on the 10 variables at a 5% confidence interval. Stocking density of treatment is 1000 heads/pond (T1), 2000 heads/pond (T2), 3000 heads/pond (T3), with a pond size of 2.0 m x height 1.0 m. Research results: 1. The average water content is 69.40–71.47% and the highest T3. 2. The protein content is 14.70-15.90%, the highest T2. 3. Carbohydrate content of 5.16-5.50%, the highest T2. 4. The average total fat content of 6.73-7.78%, the highest T1. 5. SFA content is around 43%, PUFA around 23%, and MUFA around 32%. 6. The highest omega-3 content is T3, then T1, and T2. Omega-6 and 9 sequence contents are T1, T2, and T3. It was concluded, the treatment of biofloc catfish stocking densities at a 5% confidence interval did not have a significant effect on the specified nutrient content.
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan pengaruh padat tebar terhadap kandungan zat gizi ikan lele yang dipelihara dengan teknologi bioflok. Zat gizi yang diamati: 1) kandungan air, 2) protein, 3) karbohidrat, 4) lemak total, 5) asam lemak jenuh/SFA, 6) asam lemak tak jenuh tunggal/MUFA, 7) asam lemak tak jenuh jamak/PUFA, 8) omega-3, 9) omega 6, dan 10) omega 9. Uji statistik terhadap ke-10 variabel menunjukkan padat tebar tidak memberikan pengaruh nyata terhadap ke-10 variabel pada selang kepercayaan 5%. Padat tebar perlakuan adalah 1000 ekor/kolam (T1), 2000 ekor/kolam (T2), 3000 ekor/kolam (T3), dengan ukuran kolam diameter 2,0 m x tinggi 1,0 m. Hasil penelitian: 1. Rata-rata kandungan air 69,40–71,47% dan T3 tertinggi. 2. Kandungan protein 14,70–15,90%, T2 tertinggi. 3. Kandungan karbohidrat 5,16–5,50%, T2 tertinggi. 4. Rata-rata kandungan lemak total 6,73–7,98%, T1 tertinggi. 5. Kandungan SFA sekitar 43%, PUFA sekitar 23%, dan MUFA sekitar 32%. 6. Kandungan omega-3 tertinggi T3, kemudian T1, dan T2. Omega-6 dan 9 urutan kandungannya T1, T2, dan T3. Disimpulkan, perlakuan padat tebar lele bioflok pada selang kepercayaan 5% tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap kandungan zat gizi yang ditentukan.
Downloads
References
Anonim. (2013). Budidaya ikan lele teknologi bioflok - Efisiensi pakan. (Booklet). Jakarta: Direktorat Usaha Budidaya, Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya.
Astawan, M. (2008). Jeroan bagi kesehatan. Jakarta: PT. Dian Rakyat.
Haliloglu, H.I.; Bayir, A.; Sirkecioglu, A.N. (2004). Comparison Of Fatty Acid Composition In Some Tissues Of Rainbow Trout (Oncorhynchus Mykiss) Living In Seawater And Freswater. Food Chemistry, V.86, P.55-59, 2004.
Kusriningrum. (2009). Dasar perancangan percobaan dan rancangan acak lengkap. Surabaya: Universitas Airlangga.
Meliala, E.R.S. (2009). Konsumsi ikan dan kontribusinya terhadap kebutuhan protein pada keluarga nelayan di lingkungan IX Kelurahan Labuhan Deli Kecamatan Medan Marelan. Skripsi. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara.
Mohammed, M.O., Alim, D.I. (2012). Amino acids contents of four commercial Nile fishes in Sudan. African Journal of Environmental Science and Technology, Vol. 6(2), pp. 142-145, February 2012.
Pranoto T. (2006). Asam lemak tak jenuh-penurun risiko penyakit jantung koroner. Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Indonesia.
Ramlah, Soekendarsi, E., Hasyim, Z., & Hasan, M.S. (2016). Perbandingan Kandungan Gizi Ikan Nila Oreochromis niloticus Asal Danau Mawang Kabupaten Gowa dan Danau Universitas Hasanuddin Kota Makassar. Jurnal Biologi Makassar (Bioma), Volume 1, Nomor 1, 2016.
Sari, R.P. (2015). Subtitusi tepung pisang awak (Musa paradisiaca var awak) dan ikan lele dumbo (Clarias gariepinus) dalam pembuatan biskuit serta uji daya terimanya. Skripsi. Medan, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara.
Satue MT, Lopez MC, & Agramont A. (1994). Fatty Acid Composition of Trout Oil. Food Chemistry 50: 363-365.Sudarmadji S, Suhardi BH. 1989. Analisa Bahan Makanan dan Pertanian. Yogyakarta: Penerbit Liberty Yogakarta bekerjasama dengan PAU Pangan dan Gizi, UGM.
Sikorski, Z. E. &. Kolakowska (2003). Chemical and functional properties of food lipids. United States of America: CRC PRESS.
Suprapto, N.S., Samtafsir, L.S. (2013). Bioflok - Rahasia sukses teknologi budidaya lele. Depok: AGRO-165.Thoha. (2004). Asam lemak esensial untuk optimalisasi fungsi otak balita [tesis]. Bogor: Program Pasca Sarjana, Institut Pertanian Bogor.
Thoha. (2004). Asam lemak esensial untuk optimalisasi fungsi otak balita [tesis]. Bogor: Program Pasca Sarjana, Institut Pertanian Bogor.
Winarno, F. G. (1993). Pangan Gizi, Teknologi dan Konsumen. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Yuniartik, M., Hariati, A.M., Fadjar, M. (2015). Effect of biofloc on feed efficiency and growth of pacific white shrimp, litopenaeus vannamei (Boone, 1932). J. Life Sci. Biomed, 5(3): 70-74, May 30, 2015. ISSN 2251-9939.