LIMBAH CAIR PANAS BUMI DAN DAMPAKNYA TERHADAP LINGKUNGAN
Keywords: Arsen (As), Arsenic (As), geothermal, limbah cair, Panas bumi, wastewater
Abstract
Geothermal Power Plant Gothermal power plant is one of the green energy which produces low waste, including wastewater. The wastewater come from geothermal fluids that is not reinjected into the reservoir. its contains Arsenic (As), a dangerous chemical. Ulumbu geothermal Power Plant wastewater is discharged to the river nearby, Waekokor river. Arsenic (As) concentration in The wastewater has not been measures. The purpose of this research is to identify Arsenic (As) concentration in the geothermal wastewater. The result of this research shows that geothermal wastewater Arsenic (As) concentration is still below the regulation, that is 0,0365 mg/l. Geothermal wastewater discharge has no effect to the Arsenic (As) concentration in the river.
Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi Panas Bumi (PLTP) merupakan salah satu sumber energi yang ramah lingkungan karena menghasilkan limbah yang rendah, salah satunya adalah limbah cair. Limbah cair ini berasal dari fluida panas bumi. Fluida panas bumi yang tidak diinjeksikan kembali akan menjadi limbah cair. Salah satu zat kimia yang terkandung dalam limbah cair adalah Arsen (As). Pada lapangan panas bumi Ulumbu, limbah cair yang dihasilkan dari pembangkit listrik tenaga panas bumi dibuang kesungai Waekokor. Konsentrasi Arsen (As) pada limbah cair tersebut sampai dengan saat ini belum pernah diukur dan diteliti. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya konsentrasi Arsen (As)pada limbah cair yang dibuang ke Sungai Waekokor dan dampaknya terhadap lingkungan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa konsentrasi Arsen (As) pada limbah cair PLTP Ulumbu yang dibuang ke sungai Waekoor masih dibawah baku mutu yang ditetapkan oleh pemerintah. Hasil dari penelitian ini menunjukkan juga bahwa pembuangan limbah cair ini tidak memberikan dampak terhadap lingkungan.
Downloads
References
Daysh, S., & Chrrisp, M. (2009). Environmental planning and conservating for wairakei: 1953-2008, Geothermics, 38, 192-199.
Dickson, M. H.,& Fanelli, M. (2004). What is geothermal energy? (http://www.geothermal-energy.org/what_is_geothermal_energy.html), diakses pada 26 Oktober 2015.
Dipippo, R., (2007). Geothermal power plant, principles, applications, case studies and enviromental impact, 2nd edition.
Fridleifsson, I. B., (2001). Geothermal energy for the benefit of the people, Renewable and Sustainable Energy Reviews, 5, 299–312.
Hartono, H. G., (2010). Penelitian awal gunung api purba di darah manggaai barat, Flores, Nusa Tenggara Timur, Indonesia. Jurnal Ilmiah MTG, vol. 3, No. 1, Januari 2010.
IBRD, (2012). International bank for reconstruction and development geothermal, Handbook: Planning and Financing Power Gereation, Technical Report 002/12.
Istarani, F., & Pandebesie, S., (2014). Studi Dampak Arsen (As) dan Kadmium (Cd) terhadap Penurunan Kualitas Lingkungan. Jurnal Teknik Pomits, vol 3, No. 1, 2301-9271.
Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 1991 Tentang Nomor 49 Tahun 1991 Tentang Perlakuan Pajak Penghasilan, Pajak Pertambahan Nilai dan Pungutan-Pungutan Lainnya Terhadap Pelaksanaan Kuasa dan Izin Pengusahaan Sumber Daya Panas Bumi Untuk Membangkitkan Energi/Listrik.
Kristmannsdottir, H., & Armannsson, H., (2003). Environmental aspect of geothermal energy utilization, Geothermics, 32, 451-461.
Komurcu, M. I., & Akpinar, A., (2009). Importance of geothermal energy and its environmental effect in Turkey. Geothermics, 34, 1611-165.
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 08 tahun 2009 tentang Baku mutu air limbah bagi usaha dan/atau kegiatan pembangkit listrik tenaga termal.
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 19 Tahun 2010 tentang Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha dan/atau Kegiatan Minyak dan Gas serta Panas Bumi.
Perusahaan Listrik Negara. (2015). Rencana Kegiatan dan Anggaran Biaya (RKAB) WKP Ulumbu – Flores NTT Tahun 2015.
Saefulhak, Y. (2015). Regulation and investment opportunity on geothermal development, indonesia international geothermal convention and exibition 2015, Agustus
Shin, J. H., Ireland, R. R., & Kercher, J. R., (1979). Investigation of ecosystem impact from geothermal development in imperial valey, California. Geothermal Resources Council Transaction, vol. 3, September, 651-654.
Sutter, J., Kipyego, E., & Mutai, D. (2012). The use of portable wellhead generator as small poer plants to accelerate geothermal development and generation in Kenya, GHC Bulletin, February.
Straskraba, V., & Moran, R.E., (2006). Environmental occurrence and impact of Arsen (As)ic at Gold mining sites in The Western United State, Mine Water and the Environment, International Mine Water Association, 2006.
Undang-Undang Nomor 21 tahun 2014 tentang Panas Bumi.