OPTIMALISASI FERMENTOR UNTUK PRODUKSI ETANOL DAN ANALISIS HASIL FERMENTASI MENGGUNAKAN GAS CHROMATOGRAFI
Keywords: Fermentasi alkohol, fermentor, gas chromatography, molasess
Abstract
Produksi etanol dilakukan dengan beberapa perlakuan antara lain pengenceran larutan stok menjadi 4 variasi konsentrasi, penambahan nutrisi, pengaturan pH, sterilisasi bahan, pendinginan, penambahan inokulum Saccharomyces cerevisiae. Penelitian ini bertujuan mengoptimalisasi pemanfaatan fermentor dan Gas Chromatography untuk fermentasi etanol dan analisis hasilnya. Fermentasi dilakukan selama 96 jam dan pengambilan sampel dilakukan setiap 24 jam. Pengujian hasil fermentasi dilakukan dengan cara melakukan uji kadar alkohol metode conway, uji kadar alkohol metode GC setelah dilakukan pemekatan 5 kali dengan cara destilasi, uji gula dengan metode DNS untuk mengetahui sisa gula yang digunakan dalam fermentasi, uji TPC dan kekeruhan untuk mengetahui pertumbuhan sel Saccharomyces cerevisiae. Hasil uji dibuat grafik dan dianalisis menggunakan SPSS untuk mengetahui penambahan kadar alkohol tiap jam fermentasi, untuk mengetahui apakah data dianggap linier secara statistik dan untuk mengetahui berapa waktu optimal produksi etanol dengan kadar tertinggi. Hasil menunjukkan waktu optimal pemanfaatan fermentor adalah 72 jam dengan kemurnian etanol tertinggi 43,44%.
Downloads
References
Desrosier. (1989). Teknologi pengawetan pangan. Penerjemah M. Muljohardjo. Jakarta: UI-Press.
Fardiaz, S. (1988). Mikrobiologi pangan I. Bogor: Jurusan Teknologi Pangan dan Gizi, Fakultas Pertanian, IPB.
Hidayat, N., Padaga, M. C., & Suhartini, S. (2006). Mikrobiologi industri. Yogyakarta: Andi.
Hunt, V. D. (1991). The gasohol handbook. New York: Industrial Press Inc.
Kumalasari, I. J. (2011). Pengaruh variasi suhu inkubasi terhadap kadar etanol hasil fermentasi kulit dan bonggol nanas (Ananas sativus). Skripsi yang tidak dipublikasikan. Semarang: Universitas Muhammadiyah Semarang.
Lidya, B. & Djenar, N. S. (2000). Dasar bioproses. Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional
Lin, Y., Zhang, W., Li, C., Sakakibara, K., Tanaka, S., & Kong, H. (2012). Factors affecting ethanol fermentation using saccharomyces cerevisiae BY4742. J Biomass and Bioenergy 47 (2012) 395-401.
Nurdyastuti, I. (2006). Teknologi proses produksi bio-ethanol. Makalah Penelitian Prospek Pengembangan Bio-fuel sebagai Substitusi Bahan Bakar Minyak. Hal 75-83.
Richana, N. (2011). Bioetanol: Bahan baku, teknologi, produksi dan pengendalian mutu. Bandung: Penerbit Nuansa.
Setyohadi. (2006). Proses mikrobiologi pangan. (Proses kerusakan dan pengolahan). Medan: USU-Press,
Said, E. G. (1990). Teknologi Fermentasi. Jakarta: CV. Rajawali.
Turk, J. C. (1996). Comparison of dierent production processes for bioethanol. Journal of Chemistry Engineering, 22, 351-359.
Yumaihana, Y. & Aini, Q. (2009). Pemanfaatan tebu untuk produksi bioetanol. Diambil tanggal 28 Agustus 2012, dari: http://ditjenbun.deptan.go.id/bbp2tpsur/.../bioetanol.pdf