IDENTIFIKASI Anisakis Sp. PADA BEBERAPA IKAN LAUT DI BEBERAPA TEMPAT PELELANGAN IKAN (TPI) CILACAP
Keywords: Anisakis sp, identifikasi, prevalensi
Abstract
Konsumsi ikan laut makin meningkat di masyarakat, tetapi beberapa jenis penyakit zoonosis yang berasal dari ikan laut telah ditemukan, salah satunya anisakiasis. Anisakiasis adalah salah satu penyakit yang disebabkan oleh infeksi larva stadium III cacing nematode anisakis, dan dapat menginfeksi manusia (zoonosis). Transmisi larva stadium III Anisakis sp. ke manusia terjadi ketika manusia mengkonsumsi ikan laut mentah. Anisakis sp. menyebabkan penyakit granuloma eosinofilik dalam usus manusia. Penemuan larva Anisakis sp. dalam beberapa ikan laut dapat digunakan sebagai indikator kualitas daging ikan berdasarkan nilai intensitas parasit. Artikel ini bertujuan untuk mengidentifikasi Anisakis sp.pada beberapa ikan laut di 3 tempat pelelangan ikan (TPI) Cilacap. Metode penelitian adalah survei dengan teknik pengambilan sampel secara purposive sampling. Area sampling di 3 TPI yaitu: Pelabuhan Samudra, Teluk Penyu, dan Lengkong. Ikan sampel berupa kembung, selar, dan ikan tengiri swanggi. Pemeriksaan dilakukan di Laboratorium Parasitologi dan Entomologi, Fakultas Biologi Unsoed, yang meneliti organ internal, tubuh, dan daging ikan. Identifikasi Anisakis sp. dilakukan berdasarkan Moller dan Anders, 1986. Larva Anisakis sp. ditemukan dan diidentifikasi adalah larva stadium III Anisakis sp. Jumlah Anisakis sp. tertinggi ditemukan pada ikan selar. Nilai Prevalensi larva Anisakis sp. yang ditemukan di selar, kembung, dan ikan tengiri swanggi dapat menunjukkan bahwa ikan-ikan tersebut memiliki kualitas daging yang relatif buruk.
Downloads
References
Cheng, T. C. (1986). General parasitology (2nd Edition). Orlando: Academic Press Collage Division.
Daulay. (2003). Prevalensi anisakis pada delapan jenis ikan laut TPI Daerah Istimewa Yogyakarta. Thesis. Yogyakarta: Pasca Sarjana UGM.
Desrina & Sarjito. (2004). Endoparasit pada ikan kakap putih (lates calcavier) dari perairan Semarang. Semarang: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Diponegoro.
Dewi, M. K. (2007). Distribusi nematoda pada saluran pencernaan ikan kembung (rastrelliger kanaguta) hasil tangkapan di tempat pelelangan ikan Tegal. Purwokerto: Universitas Jenderal Soedirman.
Host Karl. (2011). Anisakis simplex larvae in wild alaska salmon. Journal of Disease of Aquatic Organisans: Hamburg, 94(1) 201-205.
Mercado, R., Patricio, T., Victor, M., & Warne Apt. (2001). Human infection by pseudoteranova (nematoda, anisakidae) in Chile: Repot of seven cases: 96 (5) 653-655. September 2006.
Moller, H. & Anders, K. (1986). Diseases and parasites of marine fish. Germany: Verlag Moller.
Polimeno, L. (2010). Anisakiasis, an underestimated infection: effect on intestinal permeability of anisakis simplek-sensitized patients. Journal of Disease of Organisans. Hamburg, 90 (1) 190-196.
Richadson. (1982). Disease caused by metazoans, helminth. Disease marine animal. Hamburg: Biolische Anstalt Helgoland.
Rohde. (1994). Desease caused by metazoan, helminth. Disease marine animals. Hamburg: Biolische Anstalt Helgoland.
Sakanari, J. A. & McKerrow, J. H. (1989). Anisakiasis. Clinical Microbiology Review, 2 : 278-284.
Sinderman, C. J. (1990). Pripical diseases of marine fish and sheelfish. New York: Academic Press Inc.
Wootten, R., Yoon, G. H., & Bron, J. E. (2007). A survey of anisakid nematodes in scottish farmed salmon. Institute of Aquaculture, University of Stirling.