MODEL OPTIMASI PEMETAAN MATA KULIAH BERPRASYARAT UNTUK RENCANA STUDI MAHASISWA (STUDI KASUS PROGRAM STUDI MATEMATIKA FMIPA UT)
Keywords: keterkaitan materi mata kuliah, model matematis, pemetaan mata kuliah, rencana studi
Abstract
Universitas Terbuka (UT) sebagai perguruan tinggi yang menerapkan sistem belajar jarak jauh menyusun kurikulum program pendidikannya berbeda dengan perguruan tinggi yang mempunyai sistem belajar tatap muka. Mahasiswa UT diberikan kebebasan dalam memilih dan menentukan mata kuliah untuk diregistrasikan pada satu semester. Dalam kurikulum program studi di UT terlihat bahwa terdapat mata kuliah yang mempunyai hubungan keterkaitan materi antarmata kuliah. Hubungan tersebut digambarkan sebagai hubungan prasyarat antarmata kuliah. Untuk membuat rencana studi, mahasiswa perlu mengetahui hubungan keterkaitan materi antarmata kuliah tersebut sehingga dapat menentukan mata kuliah yang akan diregistrasi pada suatu semester. Artikel ini mengidentifikasi keterkaitan materi antarmata kuliah untuk dipetakan dalam rencana studi. Untuk memetakan mata kuliah berprasyarat tersebut perlu dilakukan optimasi pemetaan mata kuliah. Tujuan pengembangan model optimasi ini adalah untuk memaksimalkan hubungan keterkaitan materi dengan memetakan mata kuliah berprasyarat secara berurutan. Hal ini juga berarti meminimalkan jarak antarsemester urutan mata kuliah berprasyarat. Model optimasi yang dikembangkan berupa Integer Linear Programming. Model tersebut kemudian diimplementasikan pada kurikulum Program Studi Matematika FMIPA UT. Hasil simulasinya berupa rencana studi bagi mahasiswa Program Studi tersebut. Dari analisis hasil simulasi diperoleh rencana studi dengan jumlah maksimal 21 dan 23 SKS per semester merupakan pilihan terbaik bagi mahasiswa.
Universitas Terbuka (UT) as an open and distance learning institution has curriculum that different from face to face universities. UTs students can take any course since UT offers all courses in any semester. Some courses are prerequisite for some other courses. Students need to be careful in taking the courses because some courses also have same schedule in examination. Besides, they also need to consider the courses that have prerequisite. This article identifies the relationship between some courses that need to be considered by the students when they register the courses. A map of courses was developed by using Integer Linear Programming. This map was intended to maximize the information of interrelationship between courses in rows. The distance between prerequisite courses was minimized for some semesters. This model was implemented on Mathematics study program at Faculty of Mathematics and Science in UT. The result of simulation was a study planning for Mathematics students in taking courses in every semester. The optimal number of credits semester that need to be registered was 21 or 23 credits.
Downloads
References
Daskalaki S, Birbas T, & Housos E. (2004). An integer programming formulation to a case study in University Timetabling. Eur J Operat Res, 153,117-135.
Hinkin TR, & Thompson GM. (2002). Schedul expert: Scheduling courses in Cornell University School of hotel administration. Interfaces, 32,45-57.
Ng PH, & Martin LM. (2002). Classroom scheduling problems: A discrete optimization approach. UMAP J, 23(1),57-66.
Tarigan AI. (2009). Model optimasi jadwal ujian dan implementasinya pada Universitas Terbuka. Tesis Master yang tidak dipublikasikan. Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Tarigan AI, & Suroyo. (2011). Pengembangan model optimasi paket arahan mata kuliah di Program Studi Matematika FMIPA-UT. Hasil penelitian yang tidak dipublikasikan. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka.
Tim Pengembang Deskripsi Mata Kuliah UT. (2012). Deskripsi Mata Kuliah UT Tahun 2012. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka.
Tim Pengembang Katalog UT. (2012). Katalog UT Tahun 2012. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka.