IDENTIFIKASI JENIS-JENIS TUMBUHAN SEBAGAI PAKAN KUSKUS (Phalangeridae) ASAL MALUKU DI TAMAN NASIONAL MANUSELA BAGIAN UTARA KABUPATEN MALUKU TENGAH
Keywords: Cuscus feed, Manusela National Park, Pakan kuskus, Phalangeridae, Plants, Taman Nasional Manusela, Tumbuhan
Abstract
Cuscus is a marsupials, nocturnal, prehensile tails, and included to the family of Phalangeridae. In Indonesia, Ailurops, Phalanger, Spilocuscus and Strigocuscus have limited distribution on Eastern Indonesia (Sulawesi, Maluku, Papua and Timor Island). In Indonesia cuscus are protected animals. This is due to the decline in population in its natural habitat due to deforestation, poaching and illegal wild life trade. Study is needed on the type of cuscus feed in native habitat base on the original character of vegetation in the hope of helping wild life conservation efforts in the future. The strategy of cuscus conservationin-situ and ex-situfrom native habitat will be more focused and effective if the potential information of plants as a food source can be known with certainty.The purpose of this study was to determine the types of plants as feed cuscus (Phalangeridae) from Maluku in the Northern part of Manusela National Park, Central Maluku district. The results showed 44 species of forest plants consumed by cuscus in Manusela National Park. The cuscus from Maluku consume young leaves from 29 species plants (66%), fruit from 26 species plants (59%), flowers from 4 species plants (9%), shoots from 3 species (7%) of plants. Eight plant species (18%) are consumed its fruit and young leaves, two plant species (5%) are consumed its fruit and flowers, one plant species (2%), consumed its fruit and shoots, and two plant species ( 5%) are consumed its young leaves, flowers, and fruit. Palatability of the cuscus showed that each cuscus choos 43 species of plants (98%) as a food, P. orientalis and P.Urinusdid not choose Syzygium aqueum while S. maculatus, and P. vestitus did not choose Flacourtia inemis as resources feed.
Kuskus adalah hewan berkantung (marsupial), aktif di malam hari (nocturnal), berekor panjang yang kuat (prehensile), dan masuk dalam famili Phalangeridae. Di Indonesia, kuskus dari anggota genus Ailurops, Phalanger, Spilocuscus, dan Strigocuscus menyebar terbatas hanya di Indonesia Bagian Timur (Sulawesi, Maluku, Papua, dan Pulau Timor). Di Indonesia, kukus termasuk dalam hewan yang dilindungi. Dibutuhkan studi untuk mengidentifikasi jenis pakan kuskus pada habitat alami yang diharapkan dapat membantu usaha konservasi satwa ini di masa mendatang. Strategi konservasi kuskus secara in-situ maupun ex-situ berdasarkan asal habitat akan lebih terarah dan berhasil guna apabila informasi potensi tumbuhan sebagai sumber pakan dapat diketahui dengan pasti. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis-jenis tumbuhan sebagai pakan kuskus (Phalangeridae) asal Maluku di Taman Nasional Manusela bagian Utara, Kabupaten Maluku Tengah. Hasil penelitian menunjukkan, ditemukan 44 spesies tumbuhan hutan yang dikonsumsi kuskus di Taman Nasional Manusela. Dari hasil penelitian terlihat bahwa kuskus asal Maluku pada umumnya mengonsumsi bagian tumbuhan yang masih muda berupa daun muda 29 spesies (66%), buah 26 spesies (59%), bunga 4 spesies (9%), dan tunas 3 spesies (6%). Delapan spesies tumbuhan (18%) dengan komposisi buah dan daun muda paling disukai kuskus, dua spesies tumbuhan (5%) dengan komposisi buah dan bunga, satu jenis tumbuhan (2%), dengan komposisi buah dan tunas muda, serta dua spesies tumbuhan (5%) dengan komposisi daun muda, bunga, dan buah. Palatabilitas pada kuskus menunjukkan bahwa setiap genus kuskus memilih 43 spesies tumbuhan (98%) sebagai sumber pakan, P.orientalis dan P. Urinus tidak memilih Syzygium aqueum sedangkan S. maculatus, dan P. vestitus tidak memilih Flacourtia inemis sebagai sumber pakan.
Downloads
References
Dwiyahreni, A.A., Kinairrd, M. F., Brien, T.G.O., Supriatna, J., & Andayani, N. (1999). Diet and activity of the bear cuscus, Ailuropsursinus. In north Sulawesi, Indonesia. J. of Mammal, 80 (3): 905-912.
Farida, W. R., Triono, T., Handayani, T.H., & Ismail. (2005). Pemilihan jenis tumbuhan sumber pakan dan tempat bersarang kuskus (Phalanger sp.) di cagar alam Gunung Mutis, Nusa Tenggara Timur. Jurnal Biodiversitas, vol 6, No.1: 50-54.
Fatem, S. & Sawen, D. (2007). Jenis kuskus di pantai utara Manokwari Papua. Jurnal Biodiversitas, 8(2): 233-237.
Flannery, T. (1990). Mammals of new guinea. Robert Brown and Associates.
Hume, I. D. (1999). Marsupial nutrition. Cambridge: Cambridge University Press.
Hume, I.D. (1982). Digestive physiology and nutrition of marsupials. Cambridge:Cambridge University Press.
IUCN. (2016). IUCN red list of threatened species. www.iucnredlist.org. Diakses tanggal 18 Februari 2019.
Kerle, J.A. (1985). Variation in the ecology of Trichosurus: Its adaptive significance. Pp. 115-128 in Smith, A.P. & Hume, I.D. (Eds) Possums and Gliders. Sydney: Surrey Beatty & Sons with Australian Mammal Society.
Kunda, R.M., Handayani, N.S.N., Wijayanto, H., & Widayanti, R. (2016). The study of genetic marker of cuscuses (Marsupialia: Phalangeridae) from Maluku and Papua based on Cytochrome b gene sequances. Pakistan. J. Biol. Sci. (inpres).
Lolleltery, H. (2005). Potensi Burung Kakatua Maluku (Cacatua mollucensis) sebagai objek ekowisata pada Taman Nasional Manusela Bagian Utara Kabupaten Maluku Tengah Provinsi Maluku. Tesis Ilmu Kehutanan. UGM. Yogyakarta.
McKay, G.M. & Winter, J.W. (1989). Phalangeridae. In: Strahan, R. (ed.).Fauna of Australia, Vol. 1B. Mammalia. Canberra: Australian Government Publishing Service.
Menzies, J. L. (1991). A Handbook of New Guinea Marsupials and Monotremes. Madang Papua New Guinea: Kristen Press Inc.
Pattiselanno, F. (2007). Perburuan kuskus (Phalangeridae) oleh masyarakat Napan di Pulau Ratewi, Nabire, Papua. Biodiversitas, Volume 8. UNIPA Papua.
Petocz, R.G. (1994). Mamalia darat Irian Jaya. WWF Indonesia Programmed an PT. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Robinson, J.G. & K.H. Redford. (1994). Measuring the sustainability of hunting in tropical forest. Oryx, 28: 249-256.
Robinson, J.G. & R.E. Bodmer. (1999). Towards wildlife management in tropical forest. J. of Wildlife Manag, 63: 1-13.
Sahulata, R.Y. (1999). Prospek dan kontribusi Taman Nasional Manusela terhadap pembangunan daerah Maluku, Hal. H2-1. Disampaikan pada Pertemuan Regional Pengelola Taman Nasional Kawasan Timur Indonesia. Diakses tanggal 27 Maret 2015.
Saragih, E.W., Sadsoeitoeboen, M. J., & Pattiselanno, F. (2010). The diet spotted cuscus (Spilocuscus maculatus) in natural and captivity habitat. Bioscience, 2 (2):78-83.
Stannard, H.A., McAllan, B.M., & Old, J.M. (2014). Dietary composition and nutritional outcomes in two marsupials, Sminthopsis macroura and S. crassicaudata. J. of mammal, 99 (63): 1512-5141.
Suyanto A., Yoneda M., Maryanto I., Maharadatunkamasi, & Sugardjito J. (2002). Checklist of the mammals of Indonesia. Scientific name and distribution area table in Indonesia including CITES, IUCN and Indonesian category for conservation. 2nd edition. Bogor: LIPI-JICA-PHKA.
Usmany M., Tuaputty H., & Kakisina P., (2015). Kajian fenotip kuskus (Famili Phalangeridae) di Penangkaran Desa Lumoli, Kecamatan Piru, Maluku. Jurnal Sain Veteriner, 33 (2): 180-189.
Winter, J.W. (1976). The behaviour and social organization of the brush-tail possum (Trichosurus vulpecula: Kerr). Unpubl. Ph.D. Thesis, Univ of Queensland St Lucia. 388 pp.