HUBUNGAN KELIMPAHAN SPESIES LARVA IKAN DENGAN PARAMETER KUALITAS PERAIRAN DI DANAU RANAU, SUMATERA SELATAN
Keywords: Fish larvae abundance, fish species, fisika kimia perairan, Kelimpahan larva ikan, physicochemical parameters of water, spesies ikan
Abstract
This research conducted due to lack of information about fish larvae in Ranau Lake, South Sumatera. This information is quite essential to explore because this can be used as a scientific basis for policy formation in this area. The objectives of this research are to analyze the correlation between fish larvae abundance to physicochemical parameters in Ranau Lake waters. Sampling was carried out at six stations (Muara Silabung, Dermaga, Way Maisin, Pemandian Air Panas, Lumbok, and Talang Teluk). Physico-chemical parameters measured directly in the field are temperature, pH, depth, brightness, CO2, O2, hardness, electrical conductivity, total alkalinity, and turbidity; while the chemical parameters measured in the laboratory are COD, NO2, NO3, NH3, and PO4. Larvae species identified through DNA sequence. Principal Component Analysis (PCA) was used to measure the relationship between fish larvae abundance to the water parameters. Results show that generally there were forty-two fish larvae from nine species. The dominant species was Oreochromis niloticus. The results of the Principal Component Analysis show that the highest abundance of fish larvae was in water with the highest level of turbidity and dissolved oxygen, whereas the lowest abundance was in water with the highest level nitrate and depth.
Belum ada informasi tentang kelimpahan larva ikan diperairan Danau Ranau Sumatera Selatan melatarbelakangi penelitian ini. Informasi ini sangat penting untuk diketahui karena dapat dijadikan acuan dalam pengelolaan perikanan di wilayah ini. Penelitian bertujuan untuk menganalisis hubungan kelimpahan larva ikan dengan parameter fisika-kimia di perairan Danau Ranau. Pengambilan sampel dilakukan di enam stasiun (Muara Silabung, Dermaga, Way Maissin, Pemandian Air Panas, Lumbok dan Talang Teluk). Parameter fisika-kimia perairan yang diukur langsung di lapangan adalah suhu, pH, kedalaman, kecerahan, CO2, O2, kesadahan, daya hantar listrik, total alkalinitas, dan turbiditas; sedangkan parameter kimia yang diukur di laboratorim adalah COD, NO2, NO3, NH3, dan PO4. Spesies larva ikan diidentifikasi dengan sekuen DNA. Analisis Komponen Utama dilakukan untuk mengetahui hubungan antara kelimpahan larva ikan dengan parameter fisika-kimia perairan. Hasil penelitian menunjukkan secara keseluruhan ada 42 larva ikan yang berasal dari 9 spesies. Spesies yang paling dominan adalah Oreochromis niloticus. Hasil Analisis Komponen Utama menunjukkan bahwa kelimpahan larva ikan tertinggi (102,9 individu/100m3) berada pada stasiun pengamatan yang memiliki turbiditas dan oksigen terlarut tertinggi, sedangkan kelimpahan larva ikan terendah (10,83 individu/100m3) berada pada stasiun pengamatan yang memiliki kadar nitrat dan kedalaman tertinggi.
Downloads
References
Andriyanto, W., Slamet B. & Ariawan, I.M.D.J. (2013). Perkembangan embrio dan rasio penetasan telur ikan Kerapu Raja Sunu (Plectropoma laevis) pada suhu media berbeda. Jurnal Ilmu dan Tekonologi Kelautan Tropis, Vol.5(1):192-207.
Boyd, C.E. (1979). Water quality inwarm waterfish ponds. USA: Craftmaster Auburn Printers Inc.
Cole K.S. (2008). Observations on spawning behavior and periodicity in the bluegreen chromis (Pomacentridae: Chromis viridis), in Madang Lagoon, Papua New Guinea. Aqua, Vol.4(1):27-34.
Effendi, H. (2003). Telaah kualitas air. Yogyakarta: Kanisius.
Fuentes, M.L.E., Coto, C.F., Anorve, L.S., & GarcÃa, F.Z., (2009). Vertical distribution of zooplankton biomass and ichtyoplankton density an annual cycle on the Continental Shelf of the Southern Gulf Of Mexico. Revista of Biologia Marina Oceanografia, Vol. 44(2):477-488.
Gogola, T.M., Daga, V.S., da Silva, P.R.L., Paulo V. Sanches, P.V., Gubiani, E.A., Baumgartner, G., & Delariva, R.L. (2010). Spatial and temporal distribution patterns of ichthyoplankton in a region affected by water regulation by dams. Neotropical Ichthyology, Vol.8(2):341-349.
Hartini, S., Sasanti, A.D., & Taqwa F.H. (2013). Kualitas air, kelangsungan hidup dan pertumbuhan benih ikan Gabus (Channa Striata) yang dipelihara dalam media dengan penambahan probiotik. Jurnal Akuakultur Rawa Indonesia, Vol.1(2):192-202.
Hubert, N., Kadarusman, Wibowo, A., Busson, F., Caruso, D., Sulandari, S. Nafiqoh, N., Pouyaud, L., Ruber, L., Avarre, J.C., Herder, F., Hanner, R., Keith, P., Hadiaty, R.K.. (2015). Review: DNA Barcoding Indonesian freshwater fishes: challenges and prospects. DNA Barcodes. 3:144-69.
Husnah, Eko,.P., & Aida, S.N. (2007). Kualitas perairan Sungai Musi bagian hilir ditinjau dari karakteristik fisika kimia dan struktur komunitas makrozoobenthos. Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia, Vol.13(3):167-177.
Kordi, K & Tancung A.B. (2007). Pengelolaan kualitas air dalam budidaya perairan. Jakarta: Rhineka Cipta.
Koster, F.W., & Mollmann, C. (2000). Trophodynamic control by clupeid predators on recruitment success in Baltic cod. ICES Journal of Marine Science, 57:310–323.
Makri, Subagdja & Atminarso, D. (2014). Keanekaragaman jenis ikan hasil tangkapan dengan alat tangkap di Danau Ranau, Sumatera Selatan. Makalah disajikan pada Seminar Nasional Perikanan Indonesia. 20-21 November 2014. Jakarta: STP Jakarta.
Ondara. (1996). Gagasan mengenai teknik pembenihan ikan di lahan perairan umum. Prosiding Kumpulan Makalah Seminar Pengkomunikasian hasil Penelitian Perikanan Perairan Umum di Sumatra Selatan. 4:53-61.
Permatasari, D.W. (2012). Kualitas air pada pemeliharaan ikan nila Oreochromis Sp intensif di kolam Departemen Budidaya Perairan Institut Pertanian Bogor. Skripsi. Departemen Budidaya Perairan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor.
Purnomo, K. (2000). Kompetisi dan pembagian sumberdaya pakan komunitas ikan di waduk Wonogiri. Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia, Vol.6(3):16-23.
Rachimi, Farida & Susanto D. (2015). Pertumbuhan dan kelangsungan hidup larva ikan Baung (Mystus nemurus) dengan kedalaman air yang berbeda. Majalah Ilmiah Al Ribaath, Universitas Muhammadiyah Pontianak, Vol 12(2):68-76.
Raharjo, M.F., Syafei, D.S., Affandi, R.A., Sulistiono, Hutabarat, J. (2011). Iktiology. Bandung: Lubuk Agung.
Richardson, M.J., Whoriskey, F.G., & Roy, L.H. (1996). Turbidity generation and biological of an exotic fish Carassius auratus, Introduced into shallow seasonally anoxic ponds. Journal of Fish Biotogy, 47: 576-588.
Romimohtarto, K. & Juwana, K. (2009). Biologi laut. Jakarta: Djambatan.
Rosmawaty & Muarif. (2011). Kelangsungan hidup dan pertumbuhan benih ikan lele dumbo (Clarias Sp.) pada sistem resirkulasi dengan kepadatan berbeda. Sains Aquatik, Vol.13(2):1-8.
Samuel & Makmur, S. (2012). Estimasi parameter pertumbuhan, mortalitas dan tingkat pemanfaatan ikan tawes dan nila di danau Tempe Sulawesi Selatan. Bawal, Vol.4(1): 45-52.
Samuel & Subagja. (2011). Karakteristik habitat dan biologi ikan mujaer (Oreochromis mossambicus) di Danau Ranau, Sumatera Selatan. Bawal, Vol.3(5):287-297.
Setijanto, Chaeri , A. & Nursid, M. (2003). Kelimpahan larva ikan engraulidae dan hubungannya dengan parameter lingkungan di stuaria segara anakan Cilacap, Jawa Tengah, Indonesia. Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia, Vol. 9(7):59–66.
Stouthamer, C.E., & Bain, M.B. (2012). Quantifying larval fish habitat in Shoreline and shallow waters of the Tidal Hudson River in section VII, Final Reports of the Tibor T. Polgar Fellowship Program in 2010. S.H. Fernald, D.J. Yozzo and H. Andreyko (eds.), 1-25.
Suparjo, M.N. (2008). Daya dukung lingkungan perairan tambak Desa Mororejo Kabupaten Kendal. Jurnal Saintek Perikanan, Vol.4(1):50–55.
Uriarte, I. & Fernando, V. (2005). Difference in theabundance and distribution of copepods in Two Estuaries of Bascque Coast (Bay of Biscay) in relation to pollution. Journal of Plankton Reasearch, Vol.27(9):863–874.
Wahyuningtias, I., Diantar R. & Arifin, O.Z. (2015). Pengaruh suhu terhadap perkembangan telur dan larva ikan tambakan (Helostoma temminckii). Jurnal Rekayasa dan Teknologi Budidaya Perairan, Vol.4(1):439-448.