ANALISIS MODEL KOMUNIKASI PEMBENTUKAN KONSEP KELUARGA SEJAHTERA DI INDONESIA(Studi terhadap sosialisasi program BKKBN kota Depok dan kota Bogor)
Keywords: diffusion of innovation, difusi-inovasi, interaksi sosial dan identitas sosial, social interaction and social identity
Abstract
Population growth in indonesia rapidly rising, if the growth rate is not pressed, the number of people in Indonesia in 2045 around 450 million people, this means that one in 20 people worldwide are Indonesia. The statement above suggests by chief of BKKBN that concern on the population will surge in Indonesia, so we need a strategy to reduce the rate of population growth in Indonesia. One of the provinces that have the largest population in West Java Indonesia is the population density reached around 46 million 500 thousand inhabitants. From these conditions, we need a communication strategy to re-mobilize the public to be aware of family planning, and more importantly to instill the understanding that the issue of family planning, not just a matter of two children are enough, but a more basic concept is the planting of a prosperous family. Through two area Bogor and Depok city adjacent to the capital city of Jakarta as an information center, and also that cities still have high dependency population are high at 31.64% and 39.56%. The degree of dependence of this population suggests that there is inequality in the society welfare both cities. Using a constructivist approach to phenomenology, through qualitative research with interpretive and interactive analysis were tested by using triangulation, to find what the best model of communication that are appropriate for dissemination Family Welfare in Indonesia. So with this communication model is expected to understand the concept of family welfare, acceptance as a self-concept of the Indonesian people.
Pertumbuhan penduduk di Indonesia demikian pesatnya, bila pertumbuhan penduduk tidak diperhatikan maka diperkirakan pada tahun 2045 Indonesia akan diisi oleh sekitar 450 juta manusia, hal ini berarti 1 dari 20 penduduk dunia adalah penduduk Indonesia. Pernyataan ini disampaikan oleh Kepala BKKBN yang juga sangat khawatir dengan kecepatan pertumbuhan penduduk Indonesia. Salah satu propinsi yang mempunyai jumlah penduduk terbesar di Indonesia adalah Jawa Barat yang mempunyai kepadatan penduduk 46.500 orang. Dengan kondisi ini tentu saja diperlukan stratgi komunikasi untuk memobilitas kembali kesadaran masyarakat akan pentingnya perencanaan keluarga, dan yang lebih penting lagi memahami bahwa perencanaan keluarga tidak hanya sekedar dua anakn cukup namun lebih kepada bagaimana bertanggungjawab untuk mensejahterkan anak dan mewujudkan keluarga yang bahagia lahir dan batin. Untuk itu melalui dua kota di Jawa Barat Bogor dan Depok dimana keduanya sangat dekat dengan sumber informasi atau Jakarta yang juga mempunyai tingkat tingkat penduduk pada tahap pra sejahtera masih cukup tinggi yaitu 2,46% pra sejahtera, 13,69% sejahtera 1. Sedangkan kota Bogor jumlah prosentase keluarga pra sejahtera jauh lebih tinggi daripada Depok yaitu nilai 4,07 dan keluraga sejahtera 1 hampir sama 13,41. Angka ketergantungan penduduk di kota Bogor sebesar 31.64% sedangkan kota Depok lebih kecil sebesar 39.56. %.(Sumber: Database SIAK Provinsi Jawa Barat Tahun 2011). Bila dilihat dari tingkat ketergantungannya dan dibandingkan dengan usia produktif yang ada di kota Bogor dan kota Depok tersebut, yaitu 75,9% dan 73%, menunjukkan bahwa banyak usia produktif yang tidak bisa dikatakan produktif lagi. Melalui pendekatan penomenologi dan penelitian kualitatif dengan menggunakan analisis triangulasi, maka artikel ini memberikan gambaran model komunikasi yang paling sesuai untuk mendesiminasikan konsep-konsep keluarga sejahtera.
Downloads
References
BKKBN. (2011). Batasan dan Pengertian MDK , http://aplikasi.bkkbn.go.id/mdk/BatasanMDK.aspx.
Bonasir, R. (2010). Ketergantungan Penduduk, BBC Indonesia. Diambil 9 Juli 2010, dari http://www.bbc.co.uk/indonesia/laporan_khusus/2010/07/100709_population4.shtml .
Charoon,M J. (2004). Symbolic interactionism, an introduction, an interpretation and an integration Pearson, Prentice Hall.
Data Statistik Indonesia. Diambil 21 September 2011, dari dari http://www.datastatistik-Indonesia.com/proyeksi/index.php?
Erfandi. (2008). Konsep keluarga. Diambil 4 Desember 2012, dari http://forbetterhealth.wordpress.com/2008/12/04/konsep-keluarga/.
Friedman, M L. (1999). The horizontal society. University of Yale Press.
Ghufron M, A. (2012). Peringatan hari kesehatan sedunia ke-64 . Kantor Kementerian Kesehatan, Jakarta, Diambil 9 April 2012, dari http://theindonesiahealthy.com/tag/dependency-ratio/Jahangir.
Guba E, G. (1990), The alternative paradigm fialog. Newburry Park,CA: Sage.
Hartley J. (2002). Communication,cultural and media studies. London: Routledge Guides.
Hoffman, August J,Wallach,Julie, Sanchez, Eduardo, Afkhami, &
Hasti. (2009). Improving interpersonal communication through community service, Diambil 21 September 2011, dari http://www.findararticels.com/p/artcles/mi.
McLuhan. (2003). Understanding media. London-New York: Routledge Classics.
Mead, HG. (1934). Mind, self and society, fron the standpoind of
social behaviourist. The University of Chicago Press.
Rogers. (2003). Diffusion of innovation. The Free Press.
Rogers & Kincaid, D.L. (1981). Communication networks; Toward a new paradigm for research. New York Free Press.
Sardjunani, N. (2012). Arah pembangunan kependudukan dan keluarga berencana dalam RKP 2012 dan Rancangan RKP 2013. Rakernas BKKBN Tahun 2012, Jakarta, 8 Februari 2012.
Sugiri, S. Diambil 22 September 2011, dari http://wartapedia.com/nasional/statistik/1976-demografi-jumlah-penduduk-indonesia-capai-340-juta-jiwa.html, Wednesday, 02 March 2011 11:32, diunduh, Kamis, 22 September 2011.
Statistic Indonesia, Pertumbuhan Penduduk, www.datastatistik-indonesia.com/content/view/220/220/