REVITALISASI PERAN KELUARGA MENGATASI CYBERBULLYING ERA NEW NORMAL DI KELURAHAN PRENGGAN, KOTAGEDE YOGYAKARTA

Authors

  • Oktiva Anggraini

DOI:

https://doi.org/10.33830/diseminasiabdimas.v5i2.6176

Keywords:

pengasuhan anak, revitalisasi peran, peran orang tua, dampak cyberbullying

Abstract

Kaum millenial menjadi kelompok yang paling sering menjadi sasaran bullying di media sosial. Para pelajar sekolah merupakan kelompok yang paling rentan terdampak cyberbullying baik di perkotaan maupun pedesaan. Kondisi ini memerlukan solusi dan pemikiran serius tentang pengasuhan anak di era new normal. Pendampingan anak tidak hanya pemberian rasa nyaman dan menghindarkan anak dari perilaku menyimpang, akan tetapi orangtua semestinya memperhatikan aktivitas kesehatan dan keselamatan anak agar terhindar dari Covid-19.

Fenomena maraknya kekerasan di dunia maya, juga terjadi di kelurahan Prenggan. Kotagede, kota Yogyakarta. Selama pandemi berjalan hampir dua tahun lebih, warga sebagian besar melakukan aktifitas dengan pembatasan sosial yang ketat. Media sosial menjadi teman para remaja di masa pandemi yang cukup panjang dan membosankan bagi keseharian mereka.  Pengawasan orang tua menjadi penting untuk menangkal jumlah korban cyberbullying. Proses belajar mengajar yang lebih banyak mengandalkan daring, menyulitkan bagi orang tua untuk melakukan pengawasan. Fenomena bekerja dari rumah (work from home) tidak selamanya memudahkan para orang tua melakukan pengawasan. Sisi lain, para orang tua justru mengalami beban ganda karena harus menyelesaikan pekerjaan kantor  dari rumah sekaligus melakukan pengawasan anak-anaknya yang bersekolah dengan sistem daring.

Berdasarkan pre-survey tersebut maka Tim Pengabdi Universitas Widya Mataram tergerak untuk melakukan serangkaian sosialisasi tentang dampak cyberbullying dan revitalisasi keluarga untuk mengatasinya. Tujuan PKM adalah mitra mengetahui dampak cyberbullying dan revitalisasi keluarga untuk mengatasinya. Metode Pengabdian dengan sistem penyuluhan dan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE).

 Hasil kegiatan pengabdian ini menunjukkan program dapat meningkatkan pemahaman mitra tentang dampak cyberbullying di era pandemi Covid-19 dan cara melindungi diri dan keluarga dari cyberbullying. Selain itu, mitra dapat menginformasikan hal tersebut pada warga lain. Publikasi hasil pengabdian ini pun pada gilirannya dapat memberikan masukan bagi penggiat PKM serupa. Luaran Pengabdian: Jurnal Diseminasi (Sinta 5);  rekayasa sosial, press release di medsos.

 

Millennials are the group that is most often the target of bullying on social media. School students are the most vulnerable group affected by cyberbullying, both in urban and rural areas. This condition requires serious solutions and thoughts about parenting in the new normal era. Accompanying children does not only provide comfort and prevent children from deviant behavior, but parents should pay attention to children's health and safety activities to avoid Covid-19.  The phenomenon of rampant violence in cyberspace also occurred in the Prenggan sub-district. Kotagede, the city of Yogyakarta. During the pandemic that lasted for more than two years, most of the residents carried out their activities with strict social restrictions. Social media has become a friend for teenagers during the pandemic, which was quite a long and boring part of their daily lives. Parental supervision is important to ward off the number of victims of cyberbullying. The teaching and learning process, which relies more on online, makes it difficult for parents to supervise. The phenomenon of working from home (work from home) does not always make it easier for parents to supervise. On the other hand, parents actually experience a double burden because they have to complete office work from home while simultaneously supervising their children who go to school with an online system. Based on the pre-survey, the Widya Mataram University Service Team was moved to carry out a series of outreach about the impact of cyberbullying and family revitalization to overcome it. The aim of PKM is for partners to know the impact of cyberbullying and family revitalization to overcome it. Service Method with counseling and Communication, Information and Education (IEC) systems. The results of this community service activity show that the program can increase partners' understanding of the impact of cyberbullying in the Covid-19 pandemic era and how to protect themselves and their families from cyberbullying. In addition, partners can inform other residents about this. The publication of the results of this dedication can in turn provide input for similar PKM activists. Outcome of Service: Dissemination Journal (Sinta 5); social engineering, press releases on social media.,,

References

Aisiyai & Ifeoma. (2015). Exploring bullying in Nigerian secondary school and school administrators strategies for its’ management department of educational administration and policy studies. Journal of Educational and Social Research, 5 (2).doi:10.5901/jesr.2015.v5n2p305

Dewi, Mutiara sari.( 2019). Profil Perkembangan Sosial Anak Kelompok B dalam Bermain Peran. Jurnal Thufuli: Jurnal ilmiah pendidikan Anak Usia Dini.1(1) http://riset.unisma.ac.id/index.php/thufuli/article/view/2778/2596

Harususilo, Y., E. (2018). COMIC 2018 Melawan Perundungan Siber. KOMPAS.com. Diakses pada tanggal 12 Desember 2020 dari

https://edukasi.kompas.com/read/2018/10/08/10570981/comic-2018-melawan- perundungan-siber

Malihah, Z., & Alfiasari. (2018). Perilaku Cyberbullying pada Remaja Dan Kaitannya dengan Kontrol Diri dan Komunikasi Orang Tua. Jurnal Ilmiah Keluarga dan Konseling Vol.11, No.2.

Navarro, Raul., Yubero, Santiago., & Larranaga, Elisa (eds). (2016). Bandung: Remaja Rosda Karya.

Pandie Mira Marleni, Ivan Th. J. Weismann, (2016), PENGARUH CYBERBULLYING DI MEDIA SOSIAL TERHADAP PERILAKU REAKTIF SEBAGAI PELAKU MAUPUN SEBAGAI KORBAN CYBERBULLYING PADA SISWA KRISTEN SMP NASIONAL MAKASSAR

Priyatna, Andri. (2010). Let’s End Bullying. Jakarta: Elex Komputin.

Subagja, I., & Pradana, A. (2018). KPAI: Pelajar rentan menjadi pelaku dan korban cyberbully. Kumparan NEWS. Diakses pada tanggal 12 Desember 2020 dari https://kumparan.com/@kumparannews/kai-pelajar-rentan-menjadipelakudan%20korban-cyberbully27431110790551241.

Downloads

Published

2023-09-30

Issue

Section

Articles