PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN KADER POS BINAAN TERPADU (POBINDU) DALAM PRODUKSI MAKANAN SEHAT BERBASIS LABU KUNING UNTUK PARA LANSIA

Authors

  • Eko Yuliastuti Endah Sulistyawati Universitas Terbuka
  • Rina Rismaya Universitas Terbuka
  • Mohamad Rajih Radiansyah Universitas Terbuka
  • Dini Nur Hakiki Universitas Terbuka
  • Athiefah Fauziyyah Universitas Terbuka

DOI:

https://doi.org/10.33830/diseminasiabdimas.v5i2.6182

Keywords:

community service, elderly, processed food, pumpkin, training

Abstract

Persentase penduduk lanjut usia (lansia) terus meningkat dari tahun ke tahun. Seiring bertambahnya usia, kesehatan lansia menurun dan lebih berisiko terkena penyakit degeneratif seperti diabetes, hipertensi, dan penyakit kardiovaskular. Selain itu, lansia juga mengalami perubahan fisiologis pada tubuhnya seperti fungsi sistem pencernaan dan sistem metabolisme tubuh yang semakin melambat. Kondisi ini membuat lansia memiliki kebutuhan asupan nutrisi berbeda-beda yang harus disesuaikan dengan kondisi kesehatannya. Untuk memenuhi kebutuhan gizi seimbang pada lansia dan membatasi jumlah asupan kalori, lemak, garam dapat diperoleh dengan mengonsumsi makanan nabati salah satunya labu kuning. Labu kuning telah diteliti memiliki kandungan nutrisi, vitamin, mineral, antioksidan, dan serat makanan tingkat tinggi yang diketahui memberikan manfaat kesehatan. Namun sangat disayangkan, potensi dan manfaat labu kuning yang tinggi belum dimanfaatkan secara maksimal oleh masyarakat menjadi berbagai produk olahan pangan. Saat ini pengetahuan masyarakat masih terbatas pada pengolahan labu kuning secara sederhana seperti pembuatan kolak, pembuatan wajit, atau bahkan dikukus. Kegiatan pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat mengenai pengolahan labu kuning menjadi berbagai produk olahan pangan yang baik dikonsumsi oleh lansia. Pelatihan ini diberikan kepada 13 kader yang memiliki rentang usia 40-58 tahun dengan pendidikan terakhir SMA-S1 dengan pengalaman lebih dari 3 tahun bekerja di Posbindu, Kelurahan Pondok Benda, Kecamatan Pamulang, Kota Tangsel pada bulan Maret. 2022. Pelatihan ini dibagi menjadi tiga sesi. Kegiatannya yaitu pengisian pre-test, praktek pembuatan aneka produk olahan pangan, dan pengisian post-test. Capaian pelatihan ini diukur dengan menggunakan pendekatan analisis kuantitatif melalui desain One-Group Pre-test Post-test yang dianalisis menggunakan uji normalitas Komlogorov-Smirnov dan Shaporo Wilk, kemudian dianalisis menggunakan uji Wilcoxon. Hasil analisis menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan pada pengetahuan dan keterampilan peserta sebelum dan sesudah pelatihan, dibuktikan dengan persentase peserta yang menjawab benar pada angket pre-test sebesar 43,85% dan meningkat menjadi 97,69%. pada angket post test dengan nilai signifikansi p = 0,000. (p<0,005).

 

The percentage of the elderly population (elderly) continues to increase from year to year. With age, the elderly decline in health and are more at risk for degenerative diseases such as diabetes, hypertension, and cardiovascular disease. In addition, the elderly also has physiological changes in the body such as the function of the digestive system and the body's metabolic system which is increasingly slowing down. This condition makes the elderly have different nutritional intake needs that must be adapted to their health conditions. To meet the balanced nutritional needs of the elderly and limit the amount of calorie, fat, salt intake, it can be obtained by consuming plant foods, one of which is pumpkin. Pumpkin has been studied to have high levels of nutrients, vitamins, minerals, antioxidants, and dietary fiber which are known to provide health benefits. However, it is very unfortunate, the high potential and benefits of pumpkin have not been used optimally by the community into a variety of processed food products. Currently, public knowledge is still limited to simple pumpkin processing, such as making compote, making “wajit” or even steaming it. This training activity aims to improve the knowledge and skills of the community regarding the processing of pumpkin into a variety of processed food products that are good for consumption by the elderly. This training was given to 13 cadres who have an age range of 40-58 years with the latest education being SMA-S1 with more than 3 years of experience working at Posbindu, Pondok Benda sub-district, Pamulang District, South Tangerang City in March 2022. This training was divided into three sessions. activities, namely filling out the pre-test, the practice of making various processed food products, and filling out the post-test. The achievement of this training was measured using a quantitative analysis approach through the One-Group Pre-test Post-test design which was analyzed using normality test Komlogorov-Smirnov and Shaporo Wilk, then analyzed using the Wilcoxon test. The results of the analysis showed that there was a significant difference in the knowledge and skills of the participants before and after the training, as evidenced by the percentage of participants who answered correctly on the pre-test questionnaire of 43.85% and increased to 97.69% on the post-test questionnaire with a significance value of p = 0.000. (p<0.005).

References

Amalia, A., Jambe, A. A. G. N. A., & Yusasrini, N. L. A. (2020). Pengaruh perbandingan tepung beras (Oryza sativa) dan labu kuning (Cucurbita moschata Durch) terhadap karakteristik sumping labu. Jurnal Ilmu Dan Teknologi Pangan (ITEPA), 9(1), 10. https://doi.org/10.24843/itepa.2020.v09.i01.p02

Anggreini, D. (2018). Pendampingan cara menjaga asupan gizi yang baik dan kesehatan pada lansia di Posyandu Jepun Kabupaten Tulungagung. Aplikasia: Jurnal Aplikasi Ilmu-Ilmu Agama, 18(2), 93. https://doi.org/10.14421/aplikasia.v18i2.1841

Ayuliati, D. dan S. (2017). Pengaruh senam lansia terhadap penurunan tekanan darah pada lansia penderita hipertensi di UPT Gandoang Desa Mampir Kec. Cileungsi – Bogor Tahun 2017. Jurnal Ilmiah Kesehatan Dan Kebidanan, Vol VII No(2). file:///C:/Users/USERPE~1/AppData/Local/Temp/42-Article Text-29-1-10-20190225-1.pdf

BPS. (2021). Statistik Penduduk Lanjut Usia 2021 (Vol. 7, Issue 1). https://www.researchgate.net/publication/269107473_What_is_governance/link/548173090cf22525dcb61443/download

Hasanah & Wibowo. (2021). Pemberdayaan kandungan vitamin C pada buah yang dapat meningkatkan kekebalan tubuh pada masa pandemi Covid-19 terhadap pendamping lansia desa Sidokare Kabupaten Sidoarjo. Jurnal Pengabdian Kefarmasian, 2(2), 32–37.

Kristiani, Y., Rismaya, R., Syamsir, E., & Faridah, D. N. (2022). Pengaruh suhu perendaman dengan larutan Natrium Metabisulfit terhadap karakteristik fisikokimia tepung labu kuning (Cucurbita moschata D.). Journal of Food Science and Technology, 2(1), 1–19. https://doi.org/10.33830/fsj.v2i1.2488.2022

Kusharto, C. M. (2006). Serat makanan dan perannya bagi kesehatan. Jurnal Gizi Dan Pangan, 1(2), 45. https://doi.org/10.25182/jgp.2006.1.2.45-54

Mahmudah, S. (2019). Pemeriksaan kesehatan sebagai upaya deteksi dini gangguan metabolik padai ibu-ibu lansia Di Dusun Tilaman Wukirsari. Jurnal Pengabdian Masyarakat Karya Husada, 1(1), 52–57.

Mighra, B. A., & Djaali, W. (2019). Peningkatan pengetahuan lansia tentang penyakit degeneratif di wilayah Kampung Tengah Kramat Jati Jakarta Timur. Jurnal Pemberdayaan Komunitas MH Thamrin, 1(2), 48–55.

Millati, T., Udiantoro, U., & Wahdah, R. (2020). Pengolahan Labu Kuning Menjadi Berbagai Produk Olahan Pangan. Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan, 4(1), 300. https://doi.org/10.31764/jpmb.v4i1.2935

Nawirska, A., Figiel, A., Kucharska, A. Z., Sokół-Łętowska, A., & Biesiada, A. (2009). Drying kinetics and quality parameters of pumpkin slices dehydrated using different methods. Journal of Food Engineering, 94(1), 14–20. https://doi.org/https://doi.org/10.1016/j.jfoodeng.2009.02.025

Nugroho, P. S. et al. (2022). Peran Dosesn Dan Mahasiswa Dalam Menurunkan Stunting Di Kalimantan Timur. Penertbit Lakeisha.

Pranata, I., Sugitha, I., & Darmayanti, L. (2017). Pengaruh perbandingan tepung ketan dengan labu kuning (Cucurbita moschata) terhadap karakteristik klepon. Jurnal Ilmu Dan Teknologi Pangan (Itepa), 6(1), 50–57.

Romli, L., & Wulandari, Y. (2020). Analisis konsumsi serat dengan intensitas kejadian konstipasi pada lansia. Jurnal Keperawatan, 18(2), 72–81.

Ruksanan, Hastian, A. bakar. (2021). Pengaruh konsentrasi gula dan agar – agar terhadap kualitas produk puding labu kuning. Sultra Journal of Economic and Business, 2(2), 1–16.

Sulistijani, D. A. (2002). Sehat dengan Menu Berserat. Trubus Agriwidya.

Tamba, I., & Gultom, A. C. H. (2014). Susunan variasi makanan kaitannya dengan tingkat selera makan lansia di Panti Werdah Yayasan Guna Budi Bakti Medan Labuhan. Jurnal Saintika, 14(2), 161–172.

Wahyuni, D. T., & Widjanarko, S. B. (2015). Pengaruh jenis pelarut dan lama ekstraksi terhadap ekstrak karotenoid labu kuning dengan metode gelombang ultrasonik. Jurnal Pangan Dan AgroindustrI, 3(2), 390–401.

Widyastuti, D., & Ayu. (2019). Tingkat ketergantungan lansia berdasarkan usia dan jenis kelamin di Panti Sosial Trsena Werda Nirwana Puri Samarinda. Borneo Nursing Journal (BNJ), 1(1), 1–15.

Wongsagonsup, R., Kittisuban, P., Yaowalak, A., & Suphantharika, M. (2015). Physical and sensory qualities of composite wheat-pumpkin flour bread with addition of hydrocolloids. International Food Research Journal, 22(2), 745–752.

Wulandari, D., Farkhatun, & Widayani, S. (2021). Upaya meningkatkan status gizi pada lansia melalui pola makan dan gaya hidup sehat. Jurnal Ilmiah ULTRAS, 4(2), 2013–2015.

Downloads

Published

2023-09-30

Issue

Section

Articles