ISOLASI MIKROBA YANG DAPAT MENGHILANGKAN BAU PADA PUPUK ORGANIK AIR LIMBAH CUCIAN BERAS
Keywords: Air limbah cucian beras, Isolasi, mikroba, pupuk organik
Abstract
Air limbah cucian beras jika difermentasi selama dua minggu menimbulkan bau. Penelitian yang dilakukan dengan menambah Efektif Microorganisme (EM 4) dapat memperpendek waktu fermentasi dan tidak menimbulkan bau. Efektif Microorganisme 4 adalah produk dari luar, sementara Indonesia mempunyai banyak mikroorganisme lokal yang potensial untuk dikembangkan. Pupuk organik ini telah diteliti pada tanaman anggrek, sayur-sayuran, dan kedelai. Tujuan penelitian untuk mendapatkan mikroorganisme lokal yang dapat menghilangkan bau pada air limbah cucian beras yang akan digunakan sebagai pupuk organik. Isolasi dengan menggunakan media Patato Dextrose Agar (PDA) dan Mann Rogosa Sharpe Agar (MRSA), dengan sumber inokulan air limbah cucian beras, ragi tape, kombucha, dan yoghurt. Hasil isolasi diperoleh 2 jenis Lactobacillus dari air limbah cucian beras dan yogurt. Ada tujuh khamir yang diperoleh, yaitu dari air limbah cucian beras (4 jenis), ragi tape (2 jenis), dan kombucha (1 jenis). Dari hasil penelitian ini dipilih 1 jenis Lactobacillus, dan 4 jenis khamir yang dapat hidup dengan baik di dalam air limbah cucian beras dan tidak menimbulkan bau.
Downloads
References
Elfarisna. (2003). Penggunaan air limbah cucian beras sebagai pupuk organik anggrek Dendrobiumsp.pada fase generatif. Jurnal Penelitian Universitas Muhammadiyah Jakarta,Vol. 9 (1).
Elfarisna. (2012). Pengaruh metode pelatihan dan pengetahuan tentang limbah organik terhadap keterampilan petani membuat pupuk organik. Jurnal Ilmiah Pendidikan Lingkungan dan Pembangunan Berkelanjutan. Vol.13 (2).
Elfarisna,Puspitasari, R.T., dan Mirdani, M. (2013).Kombinasi penggunan berbagaidosis air limbah cucian beras denganMizaPlusterhadappertumbuhandanproduksikedelaiEdamame(Glycine max (L) Merril).Prosiding Seminar Nasional Hasil Penelitian Tanaman Kacang-kacangan dan Umbi-umbian. Malang: Balitkabi.
Gandjar, I. (2003). Tape from Cassava and Cereals. The First International and Workshop on Insight into the World on Indigenous Fermented Foods for Technology Development and Food Safety. Kasetsart University.
Hermawan, D. (2004). Pengaruh pupuk cair dan media tanam terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman selada (Lactuca sativa L). (Skripsi). Jakarta: Fakultas Pertanian. Universitas Muhammadiyah.
Irwansyah. (2004). Pengaruh air limbah cucian beras terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman bayam (Amarantus tricolor L).(Skripsi). Jakarta: Fakultas Pertanian. Universitas Muhammadiyah.
Mucharam, I. (2004). Pengaruh dosisair limbah cucian beras sebagai pupuk organik pada tanaman selada (Lactuca sativa L). (Skripsi). Jakarta: Fakultas Pertanian. Universitas Muhammadiyah.
Naland, H. (2008). Kombucha: teh dengan seribu khasiat. Jakarta: PT. Agro Media Pustaka.
Puspitasari, R.T.(2003). Fermentasi alamai limbah cucian air beras sebagai pupuk hayati anggrek Dendrobuim sp. pada fase vegetatif. Prosiding Simposium Nasional dan Kongres PERAGI VIII. Bandar Lampung. Provibio. (2014).Agen hayati. Bogor: Institut Pertanian Bogor.
Suryati, Y. (2003). Penerapan teknologi efektif mikroorganisme pada air limbah cucian beras sebagai pupuk anggrek (phalaenopsis sp.). Prosiding Simposium Nasional dan Kongres Peragi VIII. Bandar Lampung.
Suryati, Y. (2008).Respon tanaman anggrek bulan terhadap jenis media tanam dan pemupukan pada sistem pertanian organik. Jurnal Penelitian UMJ. Vol. 14 (1).Trubus. (2011). Coba sendiri. Jakarta: PT Trubus Swadaya.