USING REMOTE SENSING MULTI-TEMPORAL IMAGE TO ANALYSE THE LAND USE CHANGES AND ITS IMPACT ON THE PEAK DISCHARGE IN GARANG WATERSHED CENTRAL JAVA
Keywords: debit puncak, land use change, peak discharge, perubahan penggunaan lahan, urban sprawl
Abstract
Perubahan penggunaan lahan di Kota Semarang akibat pertumbuhan penduduk dan aktivitas ekonomi telah menyebabkan terjadinya urban sprawl. Banjir rob, land subsidence, intrusi air laut dan tercemarnya air tanah di Kota Semarang Bagian Utara menyebabkan terjadinya perkembangan Kota Semarang dominan ke arah selatan. Hal ini menyebabkan perubahan penggunaan lahan dari lahan non terbangun menjadi lahan terbangun sehingga jumlah air hujan yang langsung menjadi limpasan akan semakin banyak. Hal ini akan menyebabkan bahaya banjir bandang di Kota Semarang semakin besar. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui perubahan lahan yang terjadi di DAS Garang selama tahun 1994 dan 2001, dan (2) mengetahui dampak perubahan penggunaan lahan terhadap besarnya debit puncak yang terjadi di DAS Garang. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Citra Landsat TM tahun 1994, Citra Landsat ETM tahun 2001, dan Citra Alos AVNIR 2008, peta tanah DAS Garang, peta kemiringan lereng DAS Garang, peta jaringan sungai DAS Garang, dan data curah hujan harian Stasiun Ungaran tahun 1952 sampai dengan tahun 2009. Ditemukan bahwa luas lahan terbangun bertambah lebih dari dua kali lipat dari tahun 2001 sampai dengan 2008, lahan pertanian meningkat hampir 50% dan luas hutan mengalami penurunan dari tahun ke tahun. Namun demikian, debit puncak di DAS Garang tidak bertambah secara ekstrem meskipun mengalami sedikit perubahan.
Change due to land use in the city of Semarang as an impact of population growth and economic activity has led to urban sprawl. Rob flooding, land subsidence, seawater intrusion and contamination of ground water in the northern part of Semarang lead to the development of the southern part. Consequently, this leads to changes in land use so that the amount of rain water runoff will increase. This may cause the danger of flash floods in the greater city of Semarang. This study were aimed to: (1) determine the changes that occur in the Garang watershed lands during 1994 and 2001, and (2) determine the impact of land use changes on the size of the peak discharge occurring in the Garang watershed. The data used in this study were the 1994 Landsat TM, Landsat ETM 2001, and Citra Alos AVNIR 2008, Garang watershed soil map, slope map of Garang watershed stream network, and daily rainfall data at Ungaran Station of 1952 until 2009. It was found that developed land has been increasing more than doubled from 2001 to 2008, agricultural land increased by nearly 50% and the forest area were decreased from year to year. However, the peak discharge at the Garang watershed has not increased to the extreme though there was a slight change.
Downloads
References
Hadisusanto, N. (2011). Aplikasi hidrologi. Yogyakarta: Jogja Media Utama.
Windarto, J. , (2010). Flood early warning system develop at garang river Semarang using information technology base on SMS and Web. International Journal Of Geomatics And Geosciences, 1 (1).