POLA PENGAMBILAN KEPUTUSAN WANITA TANI PADA USAHATANI SAYURAN SENTRA SAYURAN DATARAN TINGGI
Keywords: horticulture farming system, patterns of decision-making, pola pengambilan keputusan, usahatani sayuran, wanita tani, women farmers
Abstract
This article aims to determine (1) internal and external characteristics associated with decision-making patterns of women farmers in vegetable farming, (2) decision-making patterns of women farmers in vegetable farming, and (3) the relationship between internal and external characteristics of women farmers in decision-making patterns. Data collected by survey methods. Respondents were all members of the group of women vegetables farmers in the village of Mekarbakti, Pangalengan District, Bandung Regency. Data analysis was performed by using descriptive and inferential Spearman Rank correlation test at 5% level of confidence. The results showed that internal characteristics associated with decision-making patterns of women farmers are age, while the external characteristics associated with decision making patterns of women farmers are farming infrastructure. Decision-making in the activities of tillage, fertilizing, pest and disease control, and marketing, were fully performed by the husband. While determining of businesses activities and purchases of farm fascilities were a joint decision between husband and wife, although the husband was more dominant. Activities in seed selecting, planting, replanting, and harvest timing, decision making were done equally between husband and wife.
Artikel ini bertujuan untuk menentukan (1) karakteristik internal dan eksternal yang berhubungan dengan pola pengambilan keputusan wanita tani pada usahatani sayuran, (2) pola pengambilan keputusan wanita tani dalam usahatani sayuran, dan (3) hubungan antara karakteristik internal dan eksternal wanita tani dengan pola pengambilan keputusannya. Data dikumpulkan dengan metode survei. Responden adalah seluruh anggota kelompok wanita tani sayuran di Desa Mekarbakti, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung. Analisis data dilakukan secara deskriptif dan inferensial menggunakan uji korelasi Rank Spearman pada taraf kepercayaan 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik internal yang berhubungan dengan pola pengambilan keputusan wanita tani adalah umur, sedangkan karakteristik eksternal yang berhubungan dengan pola pengambilan keputusan wanita tani adalah prasarana usahatani. Pengambilan keputusan untuk kegiatan pengolahan tanah, pemupukan, pengendalian hama penyakit, dan pemasaran, sepenuhnya dilakukan oleh suami. Sedangkan kegiatan penentuan bisnis usahatani dan pembelian saprodi, merupakan keputusan bersama antara suami dan istri, tetapi suami lebih dominan. Adapun kegiatan pemilihan benih, penanaman, penyulaman, dan penetapan waktu panen, pengambilan keputusan dilakukan setara antara suami dan istri.
Downloads
References
Elizabeth, R. (2007). Mendukung strategi gender mainstreaming dalam kebijakan pembangunan pertanian di pedesaan. Forum penelitian agro ekonomi, 25(2), 126-135.
Kotler. (1997). Manajemen pemasaran: analisis perencanaan, implementasi dan kontrol. Jakarta: Prehallindo.
Mosher, A.T. (1981). Menggerakkan dan membangun pertanian. Jakarta: CV. Yasaguna.
Nurmalia, N., & Richard W.E.L. (2006). Pembinaan wanita pengolah ikan asin di pesisir Muara Angke, Jakarta Utara. Jurnal Penyuluhan, 2(2), 92.
Rosni, M. (2003). Wanita tani dalam pengambilan keputusan pada usahatani jagung. Thesis master yang tidak dipublikasikan. Bogor: Sekolah Pascasarjana IPB.
Sajogyo, P. (1983). Peranan wanita dalam perkembangan masyarakat desa. Jakarta: CV. Rajawali.
Siregar, A. & Pasaribu, R. (2000). Bagaimana mengelola media korporasi organisasi lembaga penelitian, pendidikan, dan penerbitan yogyakarta (LP3Y). Yogyakarta: Kanisius.
Toha, R., & Asmoro, H. (2009). Pendekatan pendidikan orang dewasa. Jakarta: Golden Media Jakarta.