Kualitas Lingkungan Permukiman yang Terdampak Urbanisasi di Pusat Kota Berdasarkan Pendekatan Liveable City

  • El Innasya Aulidya Putri UNIVERSITAS SEBELAS MARET
  • Raden ChrisnaTrie Hadi Permana Universitas Sebelas Maret
  • Murtanti Jani Rahayu Universitas Sebelas Maret

DOI:

https://doi.org/10.33830/Reksabumi.v3i1.9382.2024

Keywords:

urbanisasi, kualitas lingkungan permukiman, kota layak huni

Abstract

Fenomena perkembangan perkotaan yang terjadi tidak bisa dihindari dan telah memberikan berbagai dampak terhadap kehidupan penduduk perkotaan. Kondisi ini dialami oleh Kota Depok dengan penduduk yang terus berdatangan untuk tinggal menetap karena kemudahan aksesibilitas menuju Kota Jakarta serta kualitas lingkungan yang baik dan nyaman. Keterbatasan ruang muncul sebagai akibat dari fenomena kepadatan penduduk serta permukiman yang terus berkembang. Peningkatan kepadatan penduduk menurunkan kualitas lingkungan pemukiman baik fisik maupun sosial sehingga muncul kekumuhan dan ketidaklayakan permukiman. Pada konteks pembangunan perkotaan yang telah diamanatkan secara global maupun nasional keberlanjutan dan kelayakan permukiman harus diutamakan karena kota harus memberikan kenyamanan kepada penduduknya. Penelitian ini berfokus pada bagaimana urbanisasi mempengaruhi livabilitas kualitas lingkungan permukiman. Penilaian livabilitas melalui pendekatan liveable city dilakukan dengan mengevaluasi empat dimensi: dimensi sosial, dimensi ekonomi, dimensi fisik lingkungan, dan dimensi fungsional. Tujuan penelitian ini adalah; (1) mengidentifikasi karakteristik wilayah yang terurbanisasi; (2) Mengidentifikasi kondisi kualitas lingkungan permukiman melalui pendekatan liveable city; (3) Mengetahui pengaruh urbanisasi terhadap kualitas lingkungan permukiman. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif berupa analisis skoring dan analisis regresi ordinal. Hasil skoring menunjukkan Kawasan Margonda mengalami dinamika urbanisasi dengan kategori tinggi dan berdampak pada kualitas lingkungan permukiman dengan kategori sedang. Sedangkan hasil analisis regresi ordinal menunjukkan kualitas lingkungan secara signifikan dipengaruhi oleh dinamika urbanisasi yang meliputi kepadatan penduduk, proporsi guna lahan permukiman dan pola permukiman penduduk.

References

Beatley, T., & Newman, P. (2009). "Green Urbanism: Learning from European Cities". Island Press.

BPS. (2024). Kota Depok Dalam Angka 2023. Depok: BPS Kota Depok.

Burby, R. J., Deyle, R. E., Godschalk, D. R., & Olshansky, R. B. (2000). "Creating Hazard Resilient Communities through Land-Use Planning." Natural Hazards Review.

Chen, M., Zhang, H., Liu, W., & Zhang, W. (2014). The Global Pattern of Urbanization and Economic Growth: Evidence from The Last Three Decades. PloS one, 9(8), e103799. doi:https://doi.org/10.1371/journal.pone.0103799

Cocheci, R.-M., & Petrisor, A.-I. (2023). Assessing the Negative Effects of Suburbanization: The Urban Sprawl Restrictiveness Index in Romania&rsquos Metropolitan Areas. Land, 12(5). Retrieved from doi:10.3390/land12050966

Dharoko, T, Atyanto. (1993). Tataruang dan Konservasi Lingkungan. Yogyakarta: Proyek Pengembangan Pusat Studi Lingkungan (PP PSL) dan Pusat Peneltian Lingkungan Hidup, UGM.

Emmanuel, R. (2012). An Urban Approach to Climate-Sensitive Design: Strategies for the Tropics. Routledge.

Evers, Hans Dieter. (1982). Sosiologi Perkotaan. Jakarta: LP3ES

Florida, R. (2002). "The Rise of the Creative Class: And How It’s Transforming Work, Leisure, Community, and Everyday Life." Basic Books.

Handayani, R. (2017). Analisis Dampak Kependudukan terhadap Tingkat Kriminalitas di Provinsi Banten. Jurnal Administrasi Publik, 8(2), 149–169.

Handy, S., Cao, X., & Mokhtarian, P. (2002). "Correlation or causality between the built environment and travel behavior? Evidence from Northern California". Transportation Research Part D: Transport and Environment, 10(6), 427-444.

Harahap, F. R. (2013). Dampak Urbanisasi Bagi Perkembangan Kota Di Indonesia. Society, 1(1), 35–45. https://doi.org/10.33019/society.v1i1.40

Harvey, D. (1973). Social Justice and the City. Edward Arnold.

Institut Akuntabilitas Publik (IAP). (2023). Livability Index of Indonesian Cities 2023. IAP Report.

Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC). (2014). "Climate Change 2014: Mitigation of Climate Change". Cambridge University Press.

Irsyam, T. W. (2017). Berkembang dalam Bayang-Bayang Jakarta: Sejarah Kota Depok 1950-1990an. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.

Ismah, U. (2015). Pengaruh Pengangguran terhadap Kriminalitas di Kabupaten Solok. Kumpulan Artikel Wisudawan S1 Program Studi PPKn Periode Ke 64 Agustus 2015, 4(9).

Kementrian PUPR. (2022). Buku Saku Capaian Luas Kawasan Terlayani Infrastruktur Terbangun. Jakarta: Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

Kötter, T. (2004). Risks and Opportunities of Urbanisation and Megacities. Proceedings of the FIG Working Week, Athens, Greece, http://www.fig.net/pub/athens/papers/ps02/ps02_2_kotter.pdf.

Kristiani, Y. (2015). Kajian Kota Layak Huni Ditinjau dari Aspek Lingkungan Hidup di Kota Tegal Jawa Tengah. Universitas Diponegoro.

Leby, J. L., & Hashim, A. H. (2010). Liveability dimensions and attributes: Their relative importance in the eyes of neighbourhood residents. Journal of construction in developing countries, 15(1), 67-91.

Lee, R. (2006). Demography, Urbanization, and Migration. A Companion to Nineteenth-Century Europe: 1789–1914, 56-69.

Lennard, H. L. (1997)."Principles for the Livable City" In Lennard, S.H., S Von Ungern Sternberg, H.L.Lennard (Eds), Making Cities Livable. International Making Cities Livable Conferences. California, Usa: Gondolier Press.

Mileti, D. S. (1999). "Disasters by Design: A Reassessment of Natural Hazards in the United States". Joseph Henry Press.

Nofitri, R. (2009). Pengaruh Lingkungan terhadap Perkembangan Manusia. Jakarta: Pustaka Ilmu.

Noveria, Mita. (2010). Fenomena Urbanisasi Dan Kebijakan Penyediaan Perumahan Dan Permukiman Di Perkotaan Indonesia. Jurnal Masyarakat Indonesia. Vol 36: 103-124.

Pitoyo, A. J., Rofi. A. (2020). Faktor Individual Dan Kontekstual Pada Migrasi Risen Di Indonesia: Analisis Data Survei Penduduk Antar Sensus 2015. Jurnal Kependudukan Indonesia, 15(2), 183-196.

Pokja PPAS. (2019). SNI 03-1733-2004 Tata cara perencanaan lingkungan perumahan di perkotaan. Badan Standarisasi Nasional.

Sasanpour, F. (2017). Livable city one step towards sustainable development. Journal of Contemporary Urban Affairs, 1(3), 13–17. https://doi.org/10.25034/ijcua.2018.3673

The Economist Intelligence Unit. (2018). “The Global Liveability Index 2018.”

Turner, J. F. C. (1976). Housing by People: Towards Autonomy in Building Environments. Marion Boyars Publishers.

UN-Habitat. (2016). "World Cities Report 2016: Urbanization and Development – Emerging Futures." United Nations Human Settlements Programme.

Wilson, J. Q., & Kelling, G. L. (1982). Broken Windows: The police and neighborhood safety. Atlantic Monthly.

Yudohusodo, Siswono. (1991). Rumah Untuk Seluruh Rakyat. INKOPPOL, Jakarta.

Yunus, Hadi S. (2005). Megapolitan Konsep, Problematika, dan Prospek. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Published
2024-08-28
How to Cite
El Innasya Aulidya Putri, Permana, R. C. H., & Rahayu, M. J. (2024). Kualitas Lingkungan Permukiman yang Terdampak Urbanisasi di Pusat Kota Berdasarkan Pendekatan Liveable City. REKSABUMI, 3(1), 47–62. https://doi.org/10.33830/Reksabumi.v3i1.9382.2024
Section
Articles