Penggunaan Komunikasi Nonverbal dalam Perkawinan Campuran
Keywords: perkawinan campuran, komunikasi nonverbal, komunikasi antarbudaya
Abstract
Salah satu aspek dalam kajian komunikasi antar budaya adalah komunikasi yang terjadi di antara perkawinan campuran pasangan suami istri yang berasal dari dua latar belakang budaya berbeda. Komunikasi yang berlangsung di antara mereka disebut komunikasi antarbudaya. Artikel ini akan membahas sejauh mana penggunaan komunikasi nonverbal pada proses komunikasi yang berlangsung pada pasangan beda kewarganegaraan. Metodologi yang dipakai adalah kualitatif fenomenologi dengan teknik nonprobabilita purposif sampling. Hasil penelitian ini adalah budaya dan psikologis berpengaruh dalam proses komunikasi seseorang. Fungsi komunikasi nonverbal dalam perkawinan campuran dapat berbeda karena dipengaruhi beberapa hal, salah satunya adalah penggunaan bahasa verbal. Miskomunikasi dapat terjadi ketika orang antarbudaya berkomunikasi. Komunikasi antarbudaya dapat dikatakan efektif apabila kedua pihak dapat secara akurat memprediksi dan menjelaskan perilaku masing-masing.
The practice of mixed marriage between husband and wife comes from two different cultural backgrounds, the communication that is different between them is called intercultural communication. The methodology used is qualitative phenomenology with a non-probability purposive sampling technique. This study is conducte to determine the use of nonverbal communication in the communication process that occurs in couples of different nationalities. The results obtained from this study are cultural and psychological influences on a person’s communication process. The function of nonverbal communication in communication in mixed marriages can be different because it is influence by several things, one of which is the use of verbal language. Miscommunication can occur when people across cultures communicate. Intercultural communication can be said to be effective if both parties can accurately predict and explain each other’s behavior.