Modifikasi Metode Preparasi Pewarnaan Akar untuk Deteksi dan Visualisasi Pembentukan Koloni Fungi Mikoriza Arbuskula (FMA)

Penulis

  • Susan Irmayanti
  • Inggit Winarni inggit@ecampus.ut.ac.id

DOI:

https://doi.org/10.33830/manilkara.v1i1.3166.2022

Kata Kunci:

Biru Trypan, Fungi Mikoriza Arbuskula, pembentukan koloni, pewarnaan akar

Abstrak

Pewarnaan akar bertujuan untuk memperjelas dan mempertajam gambaran FMA yang berasosiasi dengan tumbuhan pada bagian akar sehingga mempermudah dalam pengamatan dengan mikroskop cahaya. Penelitian dilakukan untuk mendapatkan metode preparasi pewarnaan akar yang efektif (cepat, aman, dan ekonomis) dan fleksibel sehingga visualisasi FMA pada akar menjadi jelas dan kontras. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif kualitatif yang mencakup kebersihan akar dari isi sel, tekstur akar, dan kekontrasan warna, yang terdiri dari tiga perlakuan yaitu P1 (kontrol) menggunakan KOH 10% dengan pemanasan 90°C dan diikuti dengan prosedur pewarnaan Philips & Hayman (1970) yang dimodifikasi, P2 menggunakan KOH 5% dengan pemanasan pada suhu 90°C dilanjutkan dengan prosedur pewarnaan yang dimodifikasi dengan memakai HCl 1%, dan P3 menggunakan KOH 5% pemanasan pada suhu 90°C kemudian diwarnai mengikuti metode pewarnaan yang dimodifikasi dengan penggunaan cuka komersial (untuk konsumsi) sebagai pengganti HCl. Semua perlakuan menggunakan pewarna Biru Trypan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan P2 dan P3 menunjukkan hasil yang tidak berbeda dengan P1 yakni keadaan akar yang cukup bersih sehingga deteksi dan visualisasi FMA masih dapat diamati dengan baik. Metode perlakuan P3 dengan pemanasan selama 9 menit dapat menjadi metode alternatif yang efektif (cepat, aman, ekonomis) dan fleksibel; cepat karena waktu yang diperlukan 9 menit untuk pembersihan sel-sel akar, relatif aman dengan penggunaan larutan cuka komersial (vinegar) untuk menggantikan larutan HCl, ekonomis karena dapat menurunkan kebutuhan bahan KOH hingga 50%.

Referensi

Basri, AHH. (2018). Kajian peranan mikoriza dalam bidang pertanian. Agrica Ekstensia. 12 (2): 74-78.

Brundrett, M, Bougher N, Dell B, Grove T, and Majczuk N. (1996). Working with Mycoorhiza in Forestry and Agriculture. ACIAR Monograph. Canberra. Australia.

Cottet, AC., Scervino, JM., Messuti, MI. (2018). Improved staining protocol for assesment of arbuscular mycorrhizal in Bryophyes. Bol. Soc. Argent. Bot. 53 (2).

Brundrett. MC. (2002). Coevolution of roots and mycorrhizas of land plants. New Phytol 154: 275-304.

Nusantara AD. (2011). Pengembangan produksi inokulan fungi MA berbasis bahan alami dan pemanfaatannya untuk produksi bibit jati (Tectona grandis l.f). [Disertasi]. Bogor: Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.

Phillips JM dan Hayman DS. (1970). Improved procedures for clearing roots and staining parasitic and vesicular-arbuscular mycorrhizal fungi for rapid assessment of infection. Transsaction of British Mycological Society. 55: 58-161.

Smith SE & Read DJ. (1997). Mycorrhizal Symbiosis. 2nd Edition, Academic Press, London.

Sulfiah, S. (2012). Pembersihan isi sel akar dan jenis warna tinta untuk deteksi cendawan mikoriza arbuskula. [Skripsi]. Bogor, Institut Pertanian Bogor.

Vierheilig H, Coughlan AP, Wyss U, Piche Y. (1998). Ink and vinegar, a simple staining technique for arbuscular mycorrhizal fungi. Applied Environment Microbiology. 64: 5004-5007.

Wilkes TI., Warner DJ, Brown VE, Davies KG, Denholm I. (2020). A comparison of methodologies for the staining and quantification of intracellular components of arbuscular mycorrhizal fungi inn the root cortext of two varities of winter wheat. Access Microbiology. 2.

Yon, YR., Perez LA., Carmona AM., Perez YM., Garcia M., Suarez KF, Echevarria AM. (2015). Alternative staining technique to determine mycorrhizal colonization. Cultivos Tropicales 36: 18-21.

Diterbitkan

2022-08-31

Cara Mengutip

Irmayanti, S., & Inggit Winarni. (2022). Modifikasi Metode Preparasi Pewarnaan Akar untuk Deteksi dan Visualisasi Pembentukan Koloni Fungi Mikoriza Arbuskula (FMA). MANILKARA: Journal of Bioscience, 1(1), 09–18. https://doi.org/10.33830/manilkara.v1i1.3166.2022

Terbitan

Bagian

Articles