Potensi Ekosistem Terumbu Karang di Taman Wisata Perairan Gili Sulat dan Gili Lawang Lombok Timur

Penulis

  • Lalu Ainul Akhyar Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Nusa Tenggara Barat
  • Budi Prasetyo Universitas Terbuka

DOI:

https://doi.org/10.33830/manilkara.v1i1.3401.2022

Kata Kunci:

Genus karang, Metode Point Intercept Transect (PIT), Metode Time Swim

Abstrak

Terumbu karang merupakan salah satu ekosistem yang berperan penting pada wilayah pesisir namun rentan terhadap perubahan. Secara ekologis, terumbu karang berperan sebagai habitat bagi berbagai macam ikan karang, selain berfungsi sebagai pelindung pantai dari hempasan arus ombak juga sebagai sumber plasma nutfah. Keragaman genus karang dan biota lainnya merupakan salah satu indikator penting dalam mendukung keberlangsungan kegiatan pariwisata air khususnya olah raga menyelam (snorkeling and diving). Wilayah yang memiliki keragaman terumbu karang relatif tinggi lebih memiliki ketahanan (reseilience) dalam perannya melindungi kawasan pesisir sehingga eksistensinya perlu dipertahankan agar terhindar dari kepunahan. Penelitian bertujuan untuk mengidentifikasi nama-nama genus karang dan mengukur prosentase tutupan karang di Taman Wisata Perairan (TWP) Gili Sulat dan Gili Lawang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Point Intercept Transect (PIT) dan metode Time Swim.  Hasil penelitian menyebutkan bahwa telah diidentifikasi sebanyak 10 genus, yaitu genus Acropora,  Euphyllia, Fungia,  Galaxea, Lobophyllia, Montastrea, Montipora, Pachyseris, Plerogyra, dan Porites. Genus karang terbanyak adalah Porites dan Acropora yang tersebar di transek 1 dan 7. Rata-rata tutupan kedua karang tersebut sebesar 32,34% di Gili Sulat dan 39,64% di Gili Lawang.

Referensi

Allen, G.R. (2007). Conservation hotspots of biodiversity and endemism for Indo-Pacific coral reef fishes. Aquatic Conservation. Aquatic Conservation Marine and Freshwater Ecosystems 18: 541-556. DOI:10.1002/aqc.880

Allen, G., Steene, S., Humann, P. & DeLoach, N. (2003). Reef Fish Identification. Tropical. Star Standard Industries Pty. Ltd, Singapore.

Gomez, E.D. & Yap, H.T. (1988). Monitoring reef condition. Coral reef management handbook UNESCO regional office for science and technology for southeast Asia (ROSTSEA), Jakarta, 171-178.

Green, A.L. & Mous P.J. (2008). Delineating the Coral Triangle, its Ecoregions and Functional Seascapes. Version 5.0. TNC Coral Triangle Program Report 1/08. 44 pp.

Hill, J. & Wilkinson, C.L.I.V.E. (2004). Methods for ecological monitoring of coral reefs. Australian Institute of Marine Science, Townsville, 117p.

Hilyana, S., Amir, S., and Waspodo, S. (2020). Kesesuaian Zonasi Pulau-Pulau Kecil : Studi Kasus Kawasan Konservasi Gili Sulat Gili Lawang Lombok Indonesia. Jurnal Sains Teknologi dan Lingkungan. 6(2). P: 202-215. DOI https://doi.org/10.29303/jstl.v6i2.183

Laevastu, T. & M.L. Hayes (1987). Fisheries Oceanography and Ecology. England. Fishing News Book Ltd.

Levinton, J.S. (1982). Marine ecology. Prentice-Hall, Inc., Englewood Cliffs, N.J. 526 p.

Lirman, D. (2000). Lesion regeneration in the branching coral Acropora palmata: Effects of colonization, colony size, lesion size, and lesion shape. Marine Ecology Progress Series 197:209-215

Moberg, F. & Folke, C. (1999). Analysis: Ecological goods and services of coral reef ecosystems. Ecological Economics 29: 215-233. https://doi.org/10.1016/S0921-8009(99)00009-9.

Muttaqien, A.F. (2012). Tingkat Kelangsungan Hidup dan Pertumbuhan Karang Transplantasi Jenis Acropora humilis, Acropora brueggemmani, Acropora austera di Perairan Pulau Kelapa, Kepulauan Seribu, Jakarta. Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor, Bogor. 59 hlm.

Syarifuddin, A.A. (2011). Studi Kelangsungan Hidup Dan Pertumbuhan Karang Acropora Formosa Menggunakan Teknologi Biorock Di Pulau Barrang Lompo Kota Makassar. [Skripsi]. Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas Hasanuddin, Makassar.

Suharsono. (2008). Jenis-jenis Karang di Indonesia. COREMAP PROGRAM. Indonesia Institude of Science (LIPI). Jakarta.

Westmacott, S, K Teleki, S Wells, & J West. (2000). Management of Bleached and Severely Damaged Coral Reefs, United Kingdom. The World Conservation Union-IUCN, Gland, Switzerland, and Cambridge.

Whitten, A.J., Damanik, S.J., Anwar, J. & Hisyam, N. (1987). The Ecology of Sumatera. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta. 53 p.

Diterbitkan

2022-08-31

Cara Mengutip

Akhyar, L. A., & Prasetyo, B. (2022). Potensi Ekosistem Terumbu Karang di Taman Wisata Perairan Gili Sulat dan Gili Lawang Lombok Timur. MANILKARA: Journal of Bioscience, 1(1), 26–38. https://doi.org/10.33830/manilkara.v1i1.3401.2022

Terbitan

Bagian

Articles