Keberagaman Character state Daun Litsea (Lauraceae) Koleksi Cianjur Herbarium Hortus Botanicus Tjibodensis

Penulis

  • Dadang Suherman Direktorat Pengelolaan Koleksi Ilmiah, Deputi Infrastruktur Riset, Kebun Raya Cibodas, Badan Riset dan Inovasi Nasional

DOI:

https://doi.org/10.33830/manilkara.v2i1.6329.2023

Kata Kunci:

Litsea, karakter morfologi daun, spesimen, CHTJ

Abstrak

Herbarium berfungsi sebagai tempat penyimpanan tumbuhan yang telah diawetkan, baik berupa awetan kering maupun awetan basah. Material spesimen tersebut berguna dalam menentukan status taksonomi atau identitas suatu tumbuhan. Litsea merupakan salah satu marga dari suku Lauraceae (kamper-kamperan) yang memiliki kemiripan karakter morfologi daun di antara spesies-spesies yang ada di dalamnya atau bahkan dengan marga lain yang masih dalam satu suku. Penelitian bertujuan untuk menjelaskan adanya variasi karakter morfologi daun  spesies anggota marga Litsea yang berasal dari spesimen herbarium koleksi Cianjur Herbarium Hortus Botanicus Tjibodensis (CHTJ). Metode penelitian menggunakan pengamatan langsung terhadap spesimen secara teliti, rinci, konsentrasi yang tinggi, dan tetap merujuk pada data informasi yang terdapat pada lembar (sheet) herbarium. Hasil penelitian menunjukkan bahwa panjang tangkai daun berkisar antara 0,7 cm sampai 3 cm, permukaan tangkai daun berbulu (glabrescent) dan gundul. Spesies anggota marga Litsea memiliki bentuk daun (circumscriptio): menjorong (ovalis/ellipticus), memanjang (oblongus), dan melanset (lanceolatus); ujung daun (apex folii) berbentuk runcing (acutus) sebanyak 5 spesies, dan berbentuk meruncing (acuminatus) sebanyak 4 spesies, berbentuk tumpul (obtusus) 3 spesies, pangkal daun (basis folii) berbentuk membulat (rotundatus) sebanyak 4 spesies, 5 spesies berbentuk tumpul (obtusus), dan 3 spesies berbentuk runcing (acutus), sedangkan susunan tulang daun (nervatio atau venation) berbentuk menyirip (penninervis). Spesies-spesies tersebut juga memiliki tepi daun (margo folii) berbentuk rata (integer), dengan helaian daun (intervenium) bersifat seperti kertas dan perkamen, warna daun hijau, dan permukaan daun memiliki pilosus.

Referensi

Andianto, Wahyudi, I., Waluyo, T.K., Dungane, R., Hadiyane, A., & Hernandi, M.F. (2015). Wood anatomical from Indonesian genus Cinnamomum (Lauraceae) and their identification keys. Asian J. Plant Sci, 14(1), 11-19.

Cronquist, A. (1981). An Integrated System of Classification of Flowering Plants. Columbia University Press, New York, 248-250.

Djarwaningsih, T., Sunarti, S., & Kramadibrata, K. (2002). Panduan Pengolahan dan Pengelolaan Material Herbarium serta Pengendalian Hama Terpadu di Herbarium Bogoriense. Jakarta. Pusat Penelitian dan Pengembangan Biologi LIPI. 83 hal.

Girmansyah, D., Santika, Y., Rugayah, & Rahajoe, J.S. (Ed) (2018). Index Herbariorum Indonesianum. Menteng, Jakarta. LIPI Press.

Hasanah, M., Nuryani, Y., Djisbar, A., Mulyono, E., Wikardi, E., & Asman, A. (2004). Indonesian Cassia (Indonesian Cinnamon). Medicinal and Aromatic Plants-Industrial Profiles. CRC Press, New York, Washington, DC.

Heyne, K. 1987. Tumbuhan Berguna Indonesia. Jilid I dan II. (Terjemahan). Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan. Cetakan I. Koperasi Karyawan Departemen Kehutanan Jakarta Pusat.

Judd. (2002). Taxonomic Evidence: Structure and Biochemical Character. Plant Systematic: A Phylogenetic Approach. Sunderland, MA: Sinaeur Ass. Inc.

Kamle, M., Mahato, D.K., Lee, K.E., Bajpai, V.K., Gajurel, P.R., Gu, K.S., & Kumar, P. (2019). Ethnopharmacological Properties and Medicinal Uses of Litsea cubeba. Plants, 8(6), 150.

Kumar, A. (2020). Notes on the typification of five names in Lauraceae. THAI FOR. BULL. (BOT), 48(2), 142-144.

Kostermans, A.J.G.H. (1957). Lauraceae. Reinwardtia, 4(2), 193-256.

Kuspradini, H., Putri, A.S., & Diana, R. (2018). Potensi Tumbuhan Genus Litsea. Samarinda, Kalimantan Timur. Mulawarman University Press. Gedung LP2M Universitas Mulawarman. 80 hal.

Mulia, S., Murningsih, Jumari, & Alhamd, L. (2017). Keanekaragaman Jenis Anggota Lauraceae dan Pemanfaatannya di Cagar Alam Dungus Iwul, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Jurnal Biologi, 6(1), 1-10.

Ngernsaengsaruay, C., Middleton, D.J., & Chayamarit, K. (2011). A revision of the genus Litsea Lam. (Lauraceae) in Thailand. THAI FOR. BULL. (BOT.), 39, 40–119.

Pudjoarinto, A., Sabbithah, S., & Sulastri, S. (1994). Taksonomi Tumbuhan. Yogyakarta. Proyek Pelatihan Tenaga Kependidikan Bidang Biologi. Fakultas Biologi, Universitas Gadjah Mada.

Rifai, M.A. (1976). Sendi-sendi Botani Sistematika. Bogor. Lembaga Biologi Nasional LIPI.

Tamin, R.P., Ulfa, M., & Saleh, Z. (2018). Keanekaragaman Anggota Famili Lauraceae di Taman Hutan Kota M. Sabki Kota Jambi. Jurnal Ilmiah Ilmu Terapan Universitas Jambi, 2(2), 128-134.

Stuessy, T.F. (2010). Book Reviews. Plant Taxonomy: The Systematic Evaluation of Comparative Data. 2nd Edition. Columbia University Press. Syst. Biol, 59(5), 608–610.

Supriningrum, R., Hendra, M., & Misak, H. (2016). Uji Pendahuluan Daun Tenem Litsea cubeba (Lour.) Pers. Jurnal Ilmiah Manuntung, 2(1), 28-31.

Susetyarini, E., Wahyono, P., Latifa, R., & Nurrohman, E. (2020). The Identification of Morphological and Anatomical Structures of Pluchea indica. Journal of Physics: Conference Series, 1539, 1-13.

Werff van der, H. & Richter, H.G. (1996). Toward an Improved Classification of Lauraceae. Ann. Missouri Bot. Gard, 83(3), 409-418.

Diterbitkan

2023-09-26

Cara Mengutip

Suherman, D. (2023). Keberagaman Character state Daun Litsea (Lauraceae) Koleksi Cianjur Herbarium Hortus Botanicus Tjibodensis. MANILKARA: Journal of Bioscience, 2(1), 18–26. https://doi.org/10.33830/manilkara.v2i1.6329.2023

Terbitan

Bagian

Articles