THE PHILOSOPHICAL FOUNDATION OF THE SCHOOL LITERACY MOVEMENT IN INDONESIA
Keywords: 21st-century, abad 21, analisis isi inferensial, Gerakan Literasi Sekolah, Indonesia, inferential content analysis, landasan filosofis, philosophical foundation, School Literacy Movement
Abstract
The School Literacy Movement (SLM) was launched in 2015 by the Indonesian government in response to the concerns of many parties regarding the readiness of the Indonesian young generation to face the challenges of the 21st-century. This paper examined the philosophical foundations of SLM by scrutinizing the School Literacy Movement Master Design published in 2019 as the object of study. This study was a descriptive qualitative study, using the inferential content analysis method. The findings were: (1) the philosophical foundation of SLM that is portrayed in the object of study are essentialism, perennialism, progressivism, existentialism, and critical pedagogy, and (2) the object of the study is strongly influenced by the philosophy of progressivism since the writers of the SLM Master Design were more focused on the effort to prepare the students to face the 21st-century challenges.
Gerakan Literasi Sekolah (GLS) atau The School Literacy Movement (SLM) atau dicanangkan pada tahun 2015 oleh pemerintah Indonesia, sebagai jawaban atas keprihatinan banyak pihak terkait kesiapan generasi muda Indonesia menghadapi tantangan abad 21. Tulisan ini mengkaji landasan filosofis SLM dengan menelaah Desain Induk Gerakan Literasi Sekolah terbitan 2019 sebagai objek kajian. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif yang menggunakan metode analisis isi inferensial. Temuan penelitian adalah: (1) Landasan filosofis SLM yang tergambar dalam objek kajian adalah esensialisme, perenialisme, progresivisme, eksistensialisme, dan pedagogi kritis; dan (2) Objek kajian sangat dipengaruhi oleh filosofi progresivisme karena penulis Desain Induk SLM lebih fokus pada upaya mempersiapkan siswa untuk menghadapi tantangan abad ke-21.
Downloads
References
Abduh, M., & Taniredja, T. (2017). Pengembangan nilai-nilai sila II Pancasila pada peserta didik kelas VI sekolah dasar. Jurnal Scholaria Pendidikan dan Kebudayaan, 7(2), 165-178.
Al Faris, F. (2015). Kurikulum 2013 dalam perspektif filsafat pendidikan progressivisme. Jurnal Filsafat, Vol. 25, No. 2.
Alwasilah, C. (2014). Filsafat bahasa dan pendidikan. 3rd Edition. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Dewey, J. (2004). Experience and Education. Translated from its original language by Hani’ah. 1st Edition. Jakarta: Penerbit Teraju.
Ledward, B. C., & Hirata, D. (2011). An overview of 21st-century skills. Summary of 21st-century skills for students and teachers. Honolulu: Kamehameha Schools Research & Evaluation.
Magnis-Suseno SJ, F. (2020). Philosophy, a challenge to post-truth, also in Indonesia. Jurnal Filsafat, Vol. 30, No. 1. Doi: 10.22146/jf.53671.
Mahanal, S. (2014). Peran guru dalam melahirkan generasi emas dengan keterampilan abad 21. Seminar Nasional Pendidikan HMPS Pendidikan Biologi FKIP Universitas Halu Oleo. September 20th, 2014. Kendari: Universitas Halu Oleo.
Mustadi, A., & Senen, A. (2018). Pendidikan Dasar. Ilmu Pendidikan: landasan filosofis, rujukan teoritik, dan terapannya. Yogyakarta: UNY Press.
Ornstein, A.C., & Levine, D. U. (1985). An introduction to the foundations of education. Boston: Houghton Mifflin Company.
Puspita, R. D., Sunendar, D., Musthafa, B., & Agung, R. (2017). Improving students reading comprehension ability through integrated thematic learning with school literacy movement support. Jurnal Pendidikan Humaniora, 5(3), 99-103. Retrieved from: http://journal.um.ac.id/index.php/jph.
Satgas Gerakan Literasi Sekolah Kemendikbud. (2019). Desain induk gerakan literasi sekolah. 2nd Edition. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Schilpp, P. A (editor). (1951). The philosophy of John Dewey. New York: Tudor Publishing Company.
Subandiyah, H. (2016). Pembelajaran literasi dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia. Universitas Negeri Surabaya.
Syawaluddin, A., & Nurhaedah. (2018). Effect of school literacy movement (SLM) on students’ literacy ability. International Journal of Social Science and Humanities Research, Vol. 6(2), pp 785-790, April-June 2018.
Tempo.co. (2017). Gerakan literasi sekolah wujudkan Nawa Cita. Friday edition, April 28th, 2017. Retrieved from: https://nasional.tempo.co/read/870509/gerakan-literasi-sekolah-wujudkan-nawa-cita/full&view=ok.
Tilaar, H.A.R., & Nugroho, R. (2009). Kekuasaan dan pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Unesco. (2003). The Prague Declaration. “Towards an Information Literate Society.â€
Wandasari, Y., Kristiawan, M., & Arafat, Y. (2019). Policy evaluation of schools’ literacy movement on improving the discipline of state high school students. International Journal of Scientific & Technology Research, Volume 8, Issue 04.
Yuliantoro, M. N. (2017). Memahami cara kerja pragmatism dalam pendidikan: refleksi kritis atas film “Laskar Pelangiâ€. Jurnal Filsafat, Vol. 27 No. 2.
Zuchdi, D., & Afifah, W. (2019). Analisis konten, etnografi & grounded theory dan hermeneutika dalam penelitian. Jakarta: Bumi Aksara.