PENGARUH PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS KONSTRUKTIVISME DENGAN MODEL KOOPERATIF TIPE TIME ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) PADA HASIL BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR
Keywords: constructivism, co-operative model, development method, konstruktivisme, learning tool, metode pengembangan, model kooperatif, perangkat pembelajaran, time-assisted individualization
Abstract
This research is a development research to describe the impact of constructivism-based learning with TAI type co-operative model of triangle material on student learning outcomes. Analysis of the data is based on (1) descriptive analysis of validator's on instructional devices, (2) average learners'activity during learning, (3) average learners' response to learning, (4) average observation ability (6) analysis of the effectiveness of constructivism-based learning with TAI-type cooperative model which includes: (a) comparation of learning result with the minimum mastery requirement using one sample t-test, (b) classical test, and (c) the influence of learners activity on learners' learning result using simple linear regression.The result shows that the validator's evaluation on learning tool is very good, whereas the other findings are as follows: the average of students' learning result is 78,87 higher than the minimum mastery requirement, which is 65, all students meet the minimum requirement for mastery, and the majority of students are active (with a mean of 4,01), the ability of teachers in managing learning in the category is very good (M = 4,07), the activities of learners in the learning process contributes 75,1 % to the learning result. Thus, it can be concluded thatconstructivism-based mathematics learning modelwith TAI type cooperative model is effective to produce better active learning and result.
Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan untuk mendeskripsikan dampak pembelajaran berbasis konstruktivisme dengan model kooperatif tipe TAI materi segitiga pada hasil belajar siswa. Analisis data yang digunakan: (1) analisis deskriptif hasil penelitian validator terhadap perangkat pembelajaran, (2) rata-rata aktivitas peserta didik selama pembelajaran, (3) rata-rata respon peserta didik terhadap pembelajaran, (4) rata-rata hasil pengamatan kemampuan guru mengelola pembelajaran, (5) analisis tes hasil belajar, (6) analisis efektivitas pembelajaran berbasis konstruktivisme dengan model kooperatif tipe TAI yang meliputi: (a) uji ketuntasan hasil belajar terhadap Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) menggunakan uji statistik t-test (one sample t-test), (b) uji ketuntasan klasikal, dan (c) uji pengaruh aktivitas peserta didik terhadap hasil belajar peserta didik menggunakan uji statistik regresi linier sederhana. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata penilaian validator terhadap perangkat pembelajaran sangat baik, dan temuan lain sebagai berikut: (1) rata-rata hasil belajar peserta didik sebesar 78,87 lebih dari KKM yaitu sebesar 65, (2) ketuntasan klasikal mencapai 100% , rata-rata aktivitas peserta didik pada kategori sangat aktif sebesar 4,01, respon peserta didik positif , rata-rata kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran pada kategori sangat baik sebesar 4,07, (3) aktivitas peserta didik dalam proses pembelajaran berpengaruh terhadap hasil belajar dengan kontribusi sebesar 75,1%. Dengan demikian perangkat pembelajaran matematika berbasis konstruktivisme dengan model kooperatif tipe TAI pada materi segitiga di kelas IV valid dan efektif.
Downloads
References
Abdurrahman. (2012). Pengembangan perangkat pembelajaran penemuan terbimbing pada topik bangun-bangun segi empat di Kelas II SLTP N 16 Pekanbaru. Tesis Magister Pendidikan. Surabaya: Program Pascasarjana Universitas Negeri Surabaya.
Arikunto, S. (2014). Dasar-dasar evaluasi pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Bahbahani, K. (2014). Inside look: An interior portrait of constructivist teacher. Kelowna: British Columbia. Diakses pada 20/03/2014 dari web http://odu.edu/educ/act/journal/vol 17 no1/bahbahani.pdf/.
Depdiknas. (2012). Materi pelatihan terintegrasi mata pelajaran matematika. Jakarta: BPPSPP SLTP.
Even, R. (2012). The development of teacher leaders and inservice teacher educators. Journal of mathematics teacher education 2:3–2.
Frykholm, A.J. (2012). The impact of reform: Challenges for mathematics teacher preparation. Journal of mathematics teacher education 2:79–105.
Gutierrez, A. & Jaime, A. (2012). Preservice primary teachers’ understanding of the concept of altitude of triangle. Journal of mathematics teacher education 2: 253-275.
Hidayah, I. & Sugiyarto. (2012). Workshop-1. Semarang: Universitas Negeri Semarang.
Johnson, T. R. & Johnson, W. D. (2014). What is cooperative learning? Diakses pada 08/04/2014 dari web http://www.co-operation.org/pages/c/htm/.
Krismanto. (2013). Beberapa teknik, model dan strategi dalam pembelajaran matematika. Yogyakarta: PPPG Matematika.
Lane, E. (2012). The nature of proof in today’s classrom. Journal TMEE 2: 58.
Leron, U. & Hazzan, O. (2012). A coping perspective in mathematics education. Journal educational studies in mathematics 32: 265-292.
Mudjiman, H. (2014). Belajar mandiri (Self-Motivated Learning). Surakarta: UNS Press.
Nur, M. & Wikandari, P.R. (2015). Pengajaran berpusat kepada siswa dan pendekatan konstruktivis dalam pengajaran. Surabaya: Pusat Studi Matematika dan IPA Sekolah. Universitas Negeri Surabaya.
Nur. (2012). Psikologi pendidikan fondasi untuk pengajaran. Surabaya: PSMS Universitas Negeri Surabaya.
Nurhadi & Senduk A.G. (2013). Kontekstual dan penerapannya. Malang: UM Press.
Rusdi, A. (2015 a). Perangkat pembelajaran. Diakses pada 05/02/2015 dari web http://anrusmath.wordpress.com/2015/01/29/perangkat pembelajaran.
Rusdi,A. (2015 b). Model pengembangan perangkat pembelajaran. Diakses pada 20/03/2014 dari web http://anrusmath.wordpress.com/2015/01/16/pengembangan.
Sardjiman, P. (2014). Pembelajaran konsep luas daerah segi tiga melalui pendekatan konstruktivistik pada siswa kelas V SDN Tegalrejo II Kota. Yogyakarta . Diakses pada 28/02/2015 dari web http://journal.um.ac.id/index.php/jurnal-penelitiankependidikan 4/2.
Shadiq, F. (2014). Empat objek langsung matematika menurut gagne. Journal for research in mathematics education 14/1: 409.
Sinambela, N. (2014). Keefektifan Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah (Problem based instruction) dalam pembelajaran matematika untuk pokok bahasan sistem persamaan linier dan kuadrat di Kelas X SMA 2 Rantau Selatan Sumatra Utara. Tesis. Surabaya: Program Pascasarjana Universitas Negeri Surabaya.
Slavin, E, R. (2014). Cooperative learning teori, riset dan praktek. Terjemahan Nurulita. Bandung: Nusa Media.
Soedjadi, R. (2014). PMRI dan KBK dalam era otonomi pendidikan. Buletin PMRI. Edisi III, Jan 2004. Bandung: KPPMT ITB Bandung.
Sukestiyarno,Y. L. (2013). Modul kuliah SPSS. Semarang: Program Pascasarjana. Universitas Negeri Semarang.
Suyitno, A. (2014). Pembelajaran inovatif (PLPG sertifikasi guru dalam jabatan tahun 2008). Semarang: Universitas Negeri Semarang.
Tam, M. (2012).Constructivism, instructional desain, and tehnologi. Journal education technology and society 3: 2.
Trianto. (2014 a). Model pembelajaran terpadu dalam teori dan praktek. Jakarta: Prestasi Pustaka.
Trianto. (2014 b). Model-model pembelajaran inovatif berorientasi konstruktivisme. Jakarta: Prestasi Pustaka.
Widdiharto. (2015). Paket pembinaan penataran model pembelajaran matematika dengan pendekatan kooperatif. Yogyakarta: PPPG Matematika.
Widyantini. (2014). Model pembelajaran matematika dengan pendekatan kooperatif. Yogyakarta: Diklat PPPG Matematika.
Winkler, L.A. (2012). Exploring perimeter and area with 4th Graders. TMME 1: 14.