PERANAN DONGENG DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER SISWA SEKOLAH DASAR
Keywords: character education, dongeng, elementary school, fairy tales, pendidikan karakter, sekolah dasar
Abstract
The purpose of education is to internalized value emphasized on ethics-spiritual reflected in the day-to-day attitude. Internet has become a lifestyle for most students. Since the information flow is uncontroll, morale of young people is at stake. To counter the impact of internet on elementary school children, teachercan practice storytelling to create a real teaching situation in promoting good character. Through storytelling children can learn various characters from folktales and make characters in the story / fairy tale as a role model.
Salah satu tujuan pendidikan adalah untuk menginternalisasikan nilai-nilai yang ditekankan pada etika-spiritual yang tercermin dalam sikap sehari-hari. Internet telah menjadi gaya hidup bagi sebagian besar siswa. Karena arus informasi pada internet hampir tidak bisa dikendalikan, maka moral kaum mudalah yang menjadi taruhannya. Untuk mengatasi dampak internet terhadap anak-anak sekolah dasar, guru dapat berlatih mendongeng untuk menciptakan situasi mengajar nyata dalam mempromosikan karakter yang baik. Melalui kegiatan mendongeng, anak dapat mempelajari berbagai karakter dari cerita rakyat dan menciptakan karakter dalam cerita / dongeng sebagai model peran.
Downloads
References
Ayahbunda. Manfaat dongeng. Diambil tanggal 30 Oktober 2012, dari http://www.ayahbunda.co.id/ Artikel/Psikologi/Balita/12.manfaat.dongeng/001/007/419/ 36/3.
Bimo. (2011). Pendidikan Karakter, Mau Kemana? Diunduh pada http://kakbimo.wordpress.com/ 2011/07/28/pendidikan-karakter-mau-kemana/.
Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia. (2003). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Biro Hukum dan Organisasi, Setjen Depdiknas.
Dewangga, T.A. (2012). Pendidikan karakter untuk membangun manusia Indonesia yang unggul. Diambil tanggal 30 Oktober 2012, dari http://www.setkab.go.id/artikel-5257-.html.
Direktorat Ketenagaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan (2012). Kerangka Acuan Pendidikan Karakter.
Fakultas Psikologi Universitas Muria Kudus (2012). Manfaat dongeng pada anak. Diambil tanggal 10 April 2013, dari http:/psikologi.umk.ac.id/p/sitemap.html.
Fitri, A. Z. (2012). Reinventing human character: Pendidikan karakter berbasis nilai dan etika di sekolah. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Harsubenowati (2012). Pendidikan karakter dan pola kepemimpinandalam meningkatkan kualitas pendidikan. Diambil tanggal 30 Oktober 2012, dari http://isjd.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/ 121063045.pdf
Kemendiknas. (2010). Kerangka Acuan Pendidikan Karakter. Jakarta: Direktorat ketenagaan Dikti
Kholis, Nur. (2010). Keluarga sebagai pilar pendidikan karakter. Suara Muhammadiyah XCV (17), 50.
Psikologi Universitas Muria Kudus (2012) Manfaat dongeng. Diambil tanggal 30 Oktober 2012, dari http://psikologi.umk.ac.id/2011/01/manfaat-dongeng-pada-anak.html.
Sulistyowati, E. (2012). Implementasi kurikulum pendidikan karakter. Yogyakarta: PT Citra AjiParama.
Tillman, D. (2003). Living values activities for children ages 8-14. New York: Living Values: An Educational Program, Inc.
Unsriana, L. (2003). Peranan dongeng dalam pendidikan (analisa terhadap lima buah dongeng anak Jepang). Diambil dari http://www.digilib.ui.ac.id/opac/themes/ libri2/detail.jsp?id=73562.