Keanekaragaman Makrozoobentos Sebagai Bioindikator di Perairan Lentik Kawasan Rawa Jombor Klaten Jawa Tengah

Penulis

  • Sandhie Budi Himawan Laboratorium Biologi Universitas Sebelas Maret
  • Yuni Tri Hewindati Universitas Terbuka

DOI:

https://doi.org/10.33830/manilkara.v1i1.3394.2022

Kata Kunci:

Makrozoobentos, Kualitas Perairan Lentik, Rawa Jombor

Abstrak

Organisme yang hidup menetap pada dasar perairan lentik seperti makrozoobentos, sangat rentan terhadap perubahan kualitas air yang dapat berdampak pada komposisi dan kelimpahannya. Karena toleransinya terhadap perubahan lingkungan, organisme ini sering digunakan sebagai ukuran perubahan dari perubahan fisika dan kimia lingkungan perairan. Rawa Jombor merupakan perairan lentik di Desa Krakitan, Kecamatan Bayat, Klaten, Jawa Tengah. Selain kegiatan wisata, masyarakat sekitar menggunakan Rawa Jombor dalam aktivitas sehari-hari untuk kegiatan pasar terapung dan keramba ikan. Keberadaan berbagai kegiatan tersebut dapat menghasilkan limbah dan sampah yang kemudian mengendap di dasar perairan dan berdampak menurunkan kualitas perairan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji keanekaragaman makrozoobentos sebagai bioindikator Rawa Jombor. Perhitungan Indeks Keanekaragaman makrozoobentos dilakukan dengan menggunakan perhitungan rumus Shannon & Wiener. Nilai indeks keanekaragaman untuk stasiun I, II, dan III berturut-turut adalah 1.579; 1,566, dan 1.785, dengan tingkat keanekaragaman sedang. Dari hasil identifikasi ditemukan 14 jenis makrozoobentos, dimana spesies Tubifex tubifex merupakan jumlah yang paling banyak ditemukan pada stasiun 1 dan 2, sedangkan pada stasiun 3 didominasi oleh Anentome helena. Dari hasil analisis tingkat keanekaragaman dan hasil pemeriksaan kualitas air menunjukkan bahwa Rawa Jombor termasuk ke dalam kategori setengah tercemar/tercemar sedang.

Referensi

Abdillah, A. A., Alamsjah, M. A., Ulkhaq, M. F., Kenconojati, H., Budi, D. S., Suciyono, Azhar, M. H., Saputra, E., & Wisudyawati, D. (2019). The important role of macrobenthos and phytoplankton: Biological indicators in Tabuhan Island, East Java, Indonesia. Indian Veterinary Journal, 96(7), 46-48.

Badea, A. B., Gagyi-Palffy, A., Stoian, L. C., and Stan, G. (2011). Preliminary studies of quality assessment of aquatic environments from Cluj suburban areas, based on some invertebrates bioindicators and chemical indicators. AACL Bioflux, 3 (1).

Basmi, (1995). Planktonologi. Organisme Penyusun Plankton, Klasifikasi dan Terminologi, Hubungan Antara Fitoplankton dan Zooplankton, SIklus Produksi Umumnya di Perairan. Fakultas Pertanian IPB. Bogor

Borja, A., Franco, J., Perez, V. (2000). A Marine Biotic Index to Establish the Ecological Quality of Soft-Bottom Benthos Within European Estuarine and Coastal Environments. Marine Pollution Bulletin, 40 (12), 1100–1114.

Indonesia (2001), Peraturan Pemerintah Nomor 82 tahun 2001 Tentang Pengolahan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air. Diunduh dari laman https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/53103/pp-no-82-tahun-2001 pada April 2022

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (2016). Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. P.68 Tahun 2016. Tentang Baku Mutu Air Limbah Domestik.diunduh dari laman http://jdih.menlhk.co.id/uploads/files/P.68%20(2).pdf pada 14 April 2022.

Makri & Supriyadi, F. (2018). Keanekaragaman Makrozoobentos di Estuaria Sungai Mahakam Bagian Tengah Provinsi Kalimantan Timur. Maspari Journal. 10 (2), 179-184.

Maniagasi, R., Tumembouw S. S., & Mudeng Y. (2013). Analisis kualitas fisika kimia air di areal budidaya ikan Danau Tondano Provinsi Sulawesi Utara. E-Journal Budidaya Perairan. 1 (2), 29-37.

Mujiono, N., Afriansyah, Putera, A. K. S., Atmowidi, T., & Priawandiputra, W. (2019). Keanekaragaman dan Komposisi Keong Air Tawar (Mollusca: Gastropoda) di Beberapa Situ Kabupaten Bogor dan Kabupaten Sukabumi. LIMNOTEK Perairan Darat Tropis di

Nugroho, A. (2006). Biondikator Kualitas Air. Universitas Trisakti, Jakarta.

Nybakken, J. W. (1992). Biologi Laut. Suatu Pendekatan Biologi. PT. Gramedia. Jakarta

Odum, E.P. (1996). Dasar - dasar ekologi. Terjemahan Ir. Tjahyono Samingan, MSc dan Ir.B. Srigandono, Msc. Gajah Mada University Press. Yogyakarta

Oktarina, A. dan Syamsudin, T. S., (2015). Keanekaragaman dan distribusi makrozoobentos di perairan lotik dan lentik Kawasan Kampus Institut Teknologi Bandung, Jatinangor Sumedang, Jawa Barat. Prosiding Seminar Nasional Masyarakat Biodiv Indonesia. 1 (2), 227-235.

Pennak, R., E. (1989), Fresh Water Invertebrates of the Uniteted States. 3rdes. The Ronald Pres Company. Newyork. 620 P.

Rina, R. T., Purnama, S., & Nugroho, A. P. (2020). Pencemaran Lingkungan Perairan dan Strategi Pengelolaan untuk Budidaya Keramba Jaring dan Warung Apung Rawa Jombor, Klaten, Jawa Tengah. Thesis Magister Ilmu Lingkungan, Universitas Gadjah Mada. Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/penelitian/detail/186971 pada 12 Juli 2022.

Sahidin, A., Zahidah, Herawati H., Wardiatno, Y., Setyobudiandi, I., & Partasasmita, R. (2018). Macrozoobenthos as bioindicator of ecological status in Tanjung Pasir Coastal, Tangerang District, Banten Province, Indonesia. BIODIVERSITAS. 19, 1123-1129.

Salmin. (2005). Oksigen Terlarut (DO) dan Kebutuhan Oksigen Biologi (BOD) Sebagai Salah Satu Indikator untuk Menentukan Kualitas Perairan. Oseana, XXX (3). 21 – 26.

Tarwotjo, U., Rahadian, R., & Hadi, M. (2018). Community structure of macrozoobenthos as bioindicator of pepe river quality, Mojosongo Boyolali. J. Phys.: Conf. Ser. 1025 012039.

Wardhana, W. A. 2004. Dampak Pencemaran Lingkungan (Edisi Revisi). Yogyakarta. Penerbit ANDI

Wibowo, A., Retnaningsih, T., & Sudarno, (2014). Dinamika Perubahan Penggunan Lahan Daerah Tangkapan Air (DTA) Rawa Jombor pada Sub Daerah Aliran Sungai (Sub DAS) Dengkeng, DAS Bengawan Solo. Prosiding Seminar Nasional Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan, Semarang, Universitas Dipongoro, 207-214.

Widiastuti, I. M., (2019). Respon Cacing Tubifex Terhadap Limbah Yang Mengandung Merkuri. Doctor thesis, Universitas Brawijaya.

Zammi, M., Rahmawati, A., & Nirwana, R. R. (2018). Analisis Dampak Buangan Limbah Pabrik Batik di Sungai Simbangkulon, Kabupaten Pekalongan. Walisongo Journal of Chemistry 1 (1), 1-5.

Diterbitkan

2022-08-31

Cara Mengutip

Sandhie Budi Himawan, & Hewindati, Y. T. (2022). Keanekaragaman Makrozoobentos Sebagai Bioindikator di Perairan Lentik Kawasan Rawa Jombor Klaten Jawa Tengah. MANILKARA: Journal of Bioscience, 1(1), 01–09. https://doi.org/10.33830/manilkara.v1i1.3394.2022

Terbitan

Bagian

Articles