PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA MAHASISWA BERBASIS HIGH ORDER THINKING SKILLS PADA MATAKULIAH MATEMATIKA DI UNIVERSITAS TERBUKA
Keywords: HOTS-based worksheet, Lembar Kerja HOTS, Mahasiswa, Matematika, Mathematics, Students
Abstract
Mathematical thinking is divided into lower-order thinking skills (LOTS) and higher-order thinking skills (HOTS). The LOTS is consisted of recall thinking and basic thinking, while HOTS required a more complex thinking abilities such as critical thinking and creative thinking. This research is aimed to develop a valid, effective, and practical HOTS-based worksheet for S-1 PGSD students who took Mathematics course in Universitas Terbuka. The application of HOTS-based worksheet is expected to be able to improve students’ learning motivation, as well as their ability in thinking critically and creatively in solving mathematical problems. The research is a developmental research, and the obtained data were analyzed descriptively. The subjects of this research were 72 students of S-1 PGSD program Universitas Terbuka Surabaya who took Mathematics (PDGK4108) course. The results showed that the developed HOTS-based worksheet fulfils the validity, practical, and effective criteria to improve students’ learning motivation, which can be seen that 77% of students (56 students) felt encouraged and motivated to think critically and creatively, 72% of students (52 students) showed the ability to solve problem based questions. Furthermore, 78% of the students (41 students) achieved 75 out of 100 score or more. It can be concluded that the application of the developed HOTS-based worksheet is suitable in teaching Mathematics.
Kemampuan berpikir dalam matematika dibagi atas kemampuan berpikir tingkat rendah (low order thinking skills disingkat LOTS) dan berpikir tingkat tinggi (high order thinking skills disingkat HOTS). Berpikir yang tergolong LOTS meliputi berpikir memanggil (recall thinking), dan berpikir dasar (basic thinking),sedangkan yang tergolong HOTS meliputi berpikir kritis (critical thinking) dan berpikir kreatif (creative thinking). Penelitian ini bertujuan mengembangkan LKM (lembar kerja mahasiswa) berbasis HOTS pada matakuliah Matematika di program S-1 PGSD UT yang valid, efektif dan praktis. Pendekatan tutorial dengan menggunakan LKM HOTS ini, diharapkan dapat meningkatkan motivasi belajar mahasiswa dan meningkatkan kemampuan berpikir kritis serta meningkatkan kemampuan dalam mengerjakan soal-soal matematika sehingga dapat meningkatkan hasil belajar. Jenis penelitian adalah penelitian pengembangan (developmental research) dan deskriptif. Subjek penelitian sebanyak 72 mahasiswa program S1 PGSD UPBJJ UT Surabaya yang mengambil mata kuliah Matematika (PDGK4108). Hasil penelitian menunjukkan bahwa LKM berbasis HOTS yang dikembangkan memenuhi kriteria valid, praktis danefektif, untuk meningkatkan motivasi belajar mahasiswa, ditunjukkan oleh 77% (56 mahasiswa) yang merasa tertantang dan termotivasi untuk berpikir tingkat tinggi (kritis, dan kreatif), 72% (52 mahasiswa) mampu menyelesaikan soal-soal yang bersifat pemecahan masalah, dan dari mahasiswa yang mampu tersebut ada sebanyak 78 % (41 mahasiswa) mendapat nilai lebih dari atau sama 75 dari skor maksimal 100. Penelitian ini menyimpulkan bahwa LKM bebasis HOTS yang dikembangkan cocok untuk diaplikasikan dalam pengajaran matematika.
Downloads
References
Dewi, N. R., & Masrukan, M. (2018). Peningkatan kemampuan berpikir kreatif mahasiswa program magister. PRISMA, Prosiding Seminar Nasional Matematika, 1 (pp. 539-546). Semarang: Unnes.
Fauziah, A. (2010). Peningkatan kemampuan pemahaman dan pemecahan masalah matematik siswa SMP melalui strategi REACT. Forum Kependidikan, 30 (1), 1-12.
Ho, K. F., & Hedberg, J. G. (2005). Teachers’ pedagogies and their impact on students’ mathematical problem solving. Journal of Mathematical Behaviour, 24, 238–252.
Karyadi, B., & Tantra, D. K. (2007). Pengembangan inovasi pembelajaran. (B. Karyadi, & D. K. Tantra, Eds.) Jakarta, Indonesia: Direktorat Ketenagaan Dirjen Dikti.
King, F. J., Goodson, L., & Rohani, F. (2016). Higher order thinking skills. Centre for Advancement of Learning and Assessment.
Krulik, S., Rudnick, J., & Milou, E. (2003). Teaching mathematics in middle schools. A practical guide. Boston, MA: Pearson Education Inc.
Mairing, J. P. (2016). Kemampuan mahasiswa pendidikan matematika dalam memecahkan masalah. EDUMATICA, VI (2), 11-30.
Mairing, J. P. (2018). Pemecahan masalah matematika: Cara siswa memperoleh jalan untuk berpikir kreatif dan sikap positif [Mathematics problem solving: The way of students to acquire creative thinking and positive attitudes]. Bandung, Indonesia: Alfabeta.
Polya, G. (1973). How to solve it (2 ed.). Princeton, NJ: Princeton University Press.
Polya, G. (1981). Mathematical discovery: On understanding, learning and teaching problem solving. New York, NY: John Wiley & Sons, Inc.
Posamenteir, A. S., & Krulik, S. (2009). Problem solving in mathematics grades 3–6, powerful strategies to deepen understanding. Thousand Oaks, CA: Corwin A SAGE Company.
Siswono, T. Y. (2008). Model pembelajaran matematika berbasis pengajuan dan pemecahan masalah untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif. Surabaya, Indonesia: Unesa University Press.
Suwarma, D. M. (2009). Suatu alternatif pembelajaran: Kemampuan berpikir kritis matematika. Jakarta: Cakrawala Maha Karya.
Universitas Terbuka. (2016). Katalog FKIP program pendidikan guru SD dan PAUD Universitas Terbuka 2016. Jakarta: UT.