PERANAN MODEL PEMBELAJARAN VALUE CLARIFICATION TECHNIQUE BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS
Keywords: audio visual, IPS, Social Knowledge, Value Clarification Technique
Abstract
Classroom Action Research was carried out to explain the impact of value clarification technique to improve elementary student learning motivation, interest and achievement in social studies. This technique was in two cycles, involving29students, 10 male and and 19 female. The theme discusses was the important family events. The results of pre-cycle learning activities were obtained with a mean grade of 56,38, there are 10 students (34,48%) who achieved the minimum score of mastery. The observationreveals that students who are courageo us and are able to answer the teacher's questions correctly are 9 people or 31,03%. The data from Cycle 1 indicates a better result, with the class average of 68,28, and 17students or 58,62% achieved the minimum score of mastery. The observation also shows an increase of students whowere able to answer the teacher's questions correctly, which is 16 students or 55,17%. The Cycle 2 activity which used Value Clarification Technique (VCT), suplemented audio visual media obtains a better result with a mean of 86,72, and 27 students (93,10 %) who achieved the minimum score of mastery. The observation also shows a better percentage, 26 people or 89.66% who are capable of answering teacher questions correctly. It can be concluded thatValue Clarification Technique (VCT) using audio visual media can improve student motivation and learning achievement.
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini mempunyai tujuan menganalisis penggunaan model value clarification technique untuk meningkatkan motivasi, minat, dan hasil Belajar IPS siswa Sekolah Dasar. Kegiatan pembelajaran Prasiklus menghasilkan rerata kelas 56,38, dengan peserta didik yang tuntas sebayak 10 atau 34,48%. Hasil pengamatan menunjukkan siswa yang memiliki keberanian dan mampu jawab pertanyaan guru dengan benar baru 9 orang atau 31,03%. Dari Kegiatan Siklus 1 diperolehrerata kelas 68,28, dengan peserta didik yang tuntas sebayak 17 orang atau 58,62%. Hasil pengamatan menunjukkan siswa yang memiliki keberanian dan mampu menjawab pertanyaan guru dengan benar meningkat, mencapai 16 orang atau 55,17%. Kegiatan Siklus 2 yang menggunakan Value Clarification Technique (VCT) dengan berbantuan media audio visual diperoleh hasil rerata kelas 86,72 dengan peserta didik yang tuntas sebayak 27 orang peserta didik atau 93,10 Hasil pengamatan menunjukkan siswa yang memiliki keberanian dan mampu jawab pertanyaan guru dengan benar mencapai 26 orang atau 89,66%. Dapat disimpulkan bahwa penggunaan model pembelajaran Menggunakan Value Clarification Technique (VCT) berbantuan audio visual meningkatkan motivasi peserta didik dalam proses belajar dan hasil belajarnya.
Downloads
References
Al-lamri, S., Hamid, I., & Ichas, T.I. (2006). Pengembangan Pendidikan Nilai dalam Pembelajaran Pengetahuan Sosial di Sekolah Dasar. Jakarta: Dirjendikti.
Arsyad, A. (2014). Media Pembelajaran.Jakarta: Rajawali Pers.
Badar, D.S., & Sulfemi, W.B. (2014). Pengaruh Rasa Percaya Diri dan Motivasi Berprestasi Terhadap Kinerja di Kecamatan Ciampea Kabupaten Bogor. Edutecno. 10 (1), 1-10.
Bahar, A. (2008). Penilaian Ranah Afektif Pembelajaran PKn melalui Model Value Clarification Technique (VCT) Permainan. Jurnal Pembelajaran,30, (2), 121-126.
Daryanto. (2011). Penelitian Tindakan Kelas dan Penelitian Tindakan Sekolah Beserta contoh-contohnya. Yogyakarta: Gava Media.
Haris, F. (2013). Penerapan Model Pembelajaran VCT (Value Clarification Technique) Untuk Meningkatkan Kesadaran Nilai Menghargai Jasa Pahlawan Pada Siswa Sekolah Dasar. JPGSD, 01 (02). 1-11.
Maryani, D.K.N, dkk. (2014). Penerapan Metode Drill Berbantuan Tangram Untuk Meningkatkan Perkembangan Motorik Halus Anak. E-Jurnal PG-PAUD Universitas Pendidikan Ganesha, 2(1). 6-11.
Miaz, Y. (2015). Penelitian Tindakan Kelas Bagi Guru Dan Dosen. Padang: UNPPRESS.
Puskur. (2000). Kurikulwn Berbasis Kompetensi, Mata Pelajaran Sains Sekolah Dasar. Jakarta: Depdiknas.
Rusman, dkk. (2011). Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi Mengembangkan Profesionalitas Guru. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Sadiman, A.S. (1996). Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Sanjaya, W. (2011). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Prenada Media Group.
Sardiyo, dkk. (2014). Strategi Pembelajaran IPS di SD. Jakarta: Universitas Terbuka.
Siddiq, M., Djauhar, I., Munawaroh, & Sungkono. (2008). Pengembangan Bahan Pembelajaran SD. Jakarta: Depdiknas.
Slameto. (2010). Belajar dan Fakta yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.
Solihatin, & Raharjo. (2008). Cooperatife Learning. Analisis Model Pembelajaran IPS. Jakarata: PT Bumi Aksara.
Sukmawati, E. & Gunansyah, G. (2014). Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPS Melalui Penerapan Model Pembelajaran Value Clarification Technique (VCT) di sekolah dasar. JPGSD, 02 (03). 1-12.
Sulfemi, W.B. (2015). Kemampuan Pedagogik Guru. Prosiding Seminar Nasional. STKIP Muhammadiyah Bogor, 1 (1).71-83.
Sulfemi, W.B. (2016). Perundang-Undangan Pendidikan. Bogor: Program Studi Administrasi Pendidikan STKIP Muhammadiyah Bogor.
Sulfemi, W.B. (2017). Analisis Pengaruh Motivasi dan Disiplin Terhadap Kinerja Guru (Studi Kasus di SMA Negeri 1 Pamijahan Kabupaten Kabupaten Bogor). Prosiding Seminar Nasonal STKIP Muhammadiyah Bogor. 1 (1), 342-35.
Sulfemi, W.B. (2018). Pengaruh Disiplin Ibadah Sholat, Lingkungan Sekolah, dan Intelegensi Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam. Edukasi: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama Dan Keagamaan, 16 (2), 166-178.
Sulfemi, W.B., & Nurhasanah. (2018). Penggunaan Metode Demontrasi dan Media Audio Visual Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Mata Pelajaran IPS. Jurnal Pendas Mahakam, 3 (2). 151-158.
Sulfemi, W.B., & Setianingsih. (2018). Penggunaan Tames Games Tournament (TGT) Dengan Media Kartu Dalam Meningkatkan Hasil Belajar.Journal Of Komodo Science Education (JKSE), 1 (1), 1-14..
Sulfemi, W.B., dan Lestari, A.H.(2017). Korelasi Kompetensi Pedagogik Guru dengan Prestasi Belajar Mata Pelajaran IPS di SMP Muhammadiyah Pamijahan Kabupaten Bogor. Edutecno. 16 (1), 1-16.
Sumiati, (2008). Metode Pembelajaran. Bandung: CV Wacana Prima.
Suprijanto, (2005). Pendidikan Orang Dewasa. Jakarta: Bumi Aksara.
Suprijono, A. (2011). Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Sutaryanto, (2015). Penerapan Model Value Clarification Technique (VCT) Berbantuan Film Dokumenter Dalam Menanamkan Nilai Nasionalisme dan Meningkatkan Hasil Belajar Pada Siswa Sekolah Dasar.Premiere Educandum. 5 (2). 237–252.
Taniredja. Tukiran, E. M., & Faridli, S.H. (2011). Model-model Pembelajaran Inovatif. Bandung: Alfabeta.
Tri, A.C. (2007). Psikologi Belajar. Semarang: UPT MKK UNNES.
Trianto. (2010). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana.
Wardhani, I.G.A.K. (2014). Penelitian Tindakan Kelas, Tangerang Selatan: Universitas Terbuka.
Widaryanto & Sulfemi, W.B. (2016). Korelasi Penguasaan TIK Guru dengan Kemampuan TIK Peserta didik. Edutecno, 14. (1). 1-10.
Wijayanti. (2009). Psikologi Belajar. Semarang: PT Bumi Aksara.
Wuryani, E. (2008). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Gramedia Wijayanti. (2009). Psikologi Belajar. Semarang : PT Bumi Aksara.
Yusnita & Munzir. (2017). Peningkatkan Hasil Belajar Pelajaran IPS Dengan Contextual Teaching Learning Melalui Media Gambar Siswa Sekolah Dasar. Faktor Jurnal Ilmiah Kependidikan. 4 (1). 23-38.