ANALISIS KUALITAS DAN TINGKAT KETERBACAAN MATERI BAHAN AJAR CETAK MELALUI EVALUASI FORMATIF
Keywords:
administrasi penyuluhan pertanian, administration of agricultural extension, bahan ajar cetak, Evaluasi formatif, formative evaluation, printed learning materialsAbstract
UT printed learning materials is the main learning materials designed to be used independently by students as a substitute lecturer. This article was prepared with the aim to analyze the quality and readability printed learning materials for purposes such revision in order to achieve the goal of effective learning. The research underlying the writing of this article uses evaluative formative design research with qualitative approach. The object of research is the printed learning materials courses Administration of Agricultural Extension, Module 2 and Module 4. Data was collected through observation, in-depth interviews, and deployment evaluation form to the expert science, expert instructional design, and students. The results showed that most of the the quality of printed learning materials on Module 2 and Module 4 less valid and less advanced when compared with current scientific developments. Therefore, fundamental changes are required in order to produce enough more recent concept. The depth and breadth of the content of the module needs to be improved because the module is more directed to the technical aspects that may not be applicable in all regions in Indonesia. However, the competency that can be achieved by graduate students is sufficient. Limited use of reference associated with the latest policies led to the use of long term and terminology, which is not currently used. Instructional design analysis results indicate that need more improvement in terms of the relevance of the formulation of instructional objectives with the content material; systematic writing; uses illustrations; examples and non-examples; well as conformity exercises, summaries and formative tests. Based on the results of one-to-one and small group evaluation, the revision material accordance expert science input is generally can be understood by the students. Both modules can lead students to learn independently. However, examples and images can be added to increase the understanding of the students in learning the content of the module. In general, exercises, summaries and formative tests can be understood by the students.
Bahan ajar cetak UT merupakan bahan ajar utama yang didesain untuk dapat digunakan secara mandiri oleh mahasiswa sebagai pengganti dosen. Artikel ini disusun dengan tujuan untuk menganalisis kualitas dan tingkat keterbacaan materi bahan ajar cetak untuk keperluan revisi agar bahan ajar tersebut dapat mencapai tujuan pembelajaran yang efektif. Penelitian yang mendasari penulisan artikel ini menggunakan rancangan formatif evaluatif research dengan pendekatan kualitatif. Objek penelitian adalah bahan ajar cetak mata kuliah Administrasi Penyuluhan Pertanian (LUHT4343), Modul 2 dan 4. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara mendalam, dan penyebaran form evaluasi kepada ahli bidang ilmu (3 orang), ahli desain instruksional (1 orang), dan mahasiswa (13 orang). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas materi bahan ajar cetak pada Modul 2 dan 4 sebagian besar kurang valid dan kurang mutakhir jika dibandingkan dengan perkembangan keilmuan saat ini. Oleh karena itu, diperlukan perubahan yang cukup mendasar agar dapat menghasilkan konsep yang lebih terkini. Kedalaman dan keluasan isi modul perlu ditingkatkan karena modul tersebut lebih mengarah pada aspek teknis yang belum tentu dapat diterapkan di semua daerah di Indonesia. Namun, untuk kompetensi yang akan dicapai oleh mahasiswa tingkat sarjana sudah cukup memadai. Penggunaan referensi yang terbatas terkait dengan kebijakan terbaru menyebabkan adanya penggunaan istilah dan terminologi lama, yang saat ini tidak digunakan. Hasil analisis desain instruksional menunjukkan bahwa perlu perbaikan dalam hal relevansi rumusan tujuan instruksional dengan isi materi; sistematika penulisan; penggunaan ilustrasi; contoh dan noncontoh; serta kesesuaian latihan, rangkuman dan tes formatif. Berdasarkan hasil evaluasi satu-satu dan kelompok kecil diperoleh bahwa materi yang telah direvisi sesuai masukan ahli materi, secara umum dapat dimengerti oleh mahasiswa. Kedua modul dapat menuntun mahasiswa untuk belajar mandiri. Namun, contoh dan gambar perlu ditambahkan untuk bisa menambah pemahaman mahasiswa dalam mempelajari isi modul. Secara umum, latihan, rangkuman dan tes formatif dapat dimengerti oleh mahasiswa.
References
Ekawarna. (2007). Mengembangkan bahan ajar mata kuliah permodalan koperasi untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar mahasiswa. Jurnal Makara: Sosial Humaniora, 11 (1), 42-47.
Iqbal, M. (2008). Konstelasi institusi pemerintah dan lembaga swadaya masyarakat dalam program PIDRA. Jurnal Ekonomi Pembangunan FE UMS. Surakarta: BPPE Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Surakarta. 9 (1), 32-35.
Pribadi, B. A., Puspitasari, S., & Hanafi. (2005). Implementasi sistem jaringan kualitas dalam pengembangan bahan ajar di Universitas Terbuka. Jurnal Pendidikan Terbuka dan Jarak Jauh, 6 (2), 92-102.
Pribadi, B., & E. Sjarif. (2010). Pendekatan konstruktivistik dan pengembangan bahan ajar pada Sistem Pendidikan Jarak Jauh Jurnal Pendidikan Terbuka dan Jarak Jauh, 11 (2), 117-128.
Sumardjo. (2000). Kelembagaan dan koordinasi produksi tanaman pangan dan hortikultur dalam membangun ketahanan pangan dan agribisnis. Prosiding. Diskusi Pakar: Arah Pembangunan Tanaman Pangan dan Hortikultura. Bogor: Kerjasama Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor dengan Ditjen Tanaman Pangan dan Hortikultura Departemen Pertanian.
Suparman, M. A. (2001). Desain instruksional. Jakarta: Pusat Antar Universitas untuk Peningkatan dan Pengembangan Aktivitas Instruksional Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional.
Sucihatiningsih dan Waridin. (2010). Model penguatan kapasitas kelembagaan penyuluh pertanian dalam meningkatkan kinerja usahatani melalui transaction cost: studi empiris di provinsi jawa tengah. Jurnal Ekonomi Pembangunan, 11 (1), 13-29.