Potensi Antimikroba Kunyit Putih (Curcuma ceasia) pada Edible Film Pati Sukun (Artocarpus altilis)

  • Nanik Suhartatik Slamet Riyadi University
  • Merkuria Karyantina Program Studi Teknologi Hasil Pertanian, Universitas Slamet Riyadi Surakarta
  • Crisdyana Eko Setyaningsih Program Studi Teknologi Hasil Pertanian, Universitas Slamet Riyadi Surakarta

DOI:

https://doi.org/10.33830/fsj.v2i1.2948.2022

Kata Kunci:

Edible film, pati sukun, kunyit putih, antimikrobia

Abstrak

Kandungan amilosa dalam pati sukun relatif tinggi dan dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan edible film. Saat ini juga diperlukan pemanfaatan antimikrobia alami sebagai komponen bioaktif dalam bahan pengemas. Kunyit putih mengandung senyawa fitokimia yang mempunyai aktivitas sebagai antimikrobia. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan konsentrasi optimal pati sukun dalam pembuatan edible film dan pengaruh penambahan ekstrak kunyit putih terhadap sifat penghambatan terhadap pertumbuhan E. coli dan S. aureus. Penelitian dilakukan dengan menggunakan rancangan acak lengkap faktorial yang terdiri dari 2 faktor, yaitu persentase pati sukun dan faktor yang kedua adalah konsentrasi kunyit putih. Edible film dengan perlakuan terbaik menggunakan 8% pati sukun. Edible film tersebut mempunyai kuat tarik 4,57 ± 0,135 MPa sedangkan penambahan kunyit putih sebanyak 2,5% mampu menghambat pertumbuhan bakteri uji, dengan daya hambat mencapai 1,38 cm untuk E. coli dan 1,40 cm S. aureus. Kunyit putih dapat digunakan sebagai bahan tambahan dalam pembuatan edible film terutama sebagai senyawa antimikrobia alami dalam Edible film pati sukun.

Referensi

Bao, S., S. Xu, & Z. Wang. (2009). Antioxidant activity and properties of gelatin films incorporated with tea polyphenol-loaded chitosan nanoparticles. Journal of the Science of Food and Agriculture, 89(15), 2692-2700.

Badan Standarisasi Nasional. (2015). Cara Uji Kimia – bagian 2 : Pengujian Kadar Air Pada Produk Perikanan. SNI 2354.2-2015. Jakarta (ID) : Badan Standarisasi Nasional.

Bourtoom, T. (2007). Effect of some process parameters on the properties of edible film prepared from starch. Department of Material Product Technology: Songkhala.

Careda, M. P., C. M. Henrique, M. A. de Oliveira, M. V. Ferraz, & N. M. Vincentini. (2000). Characterization of edible films of cassava starch by electron microscopy. Braz. J. Food Technol 3, 91-95.

Djojoseputro, S. (2012). Hantam stroke dan kanker dengan kunyit putih. Surabaya: Stomata.

Dobrucka, R., & Cierpiszewski, R. (2014). Active and intelligent packaging food-research and development-a review. Polish Journal Food Nutrition Sciences, 64 (1), 715.

Baek, S. K., Kim, S., & Song, K. Bin. (2018). Characterization of Ecklonia cava alginate films containing cinnamon essential oils. International Journal of Molecular Sciences, 19(11). https://doi.org/10.3390/ijms19113545

Firmino, D. F., Cavalcante, T. T. A., Gomes, G. A., Firmino, N. C. S., Rosa, L. D., De Carvalho, M. G., & Catunda, F. E. A. (2018). Antibacterial and antibiofilm activities of Cinnamomum sp. essential oil and cinnamaldehyde: Antimicrobial activities. Scientific World Journal, 2018, 1–9. https://doi.org/10.1155/2018/7405736

Sajitha, P. K., & Sasikumar, B. (2015). Qualitative and quantitative variation in starch from four species of Curcuma. Cytologia, 80(1), 45–50. https://doi.org/10.1508/cytologia.80.45

Huri, D., & Fithri, C. N. (2014). Pengaruh konsentrasi gliserol dan ekstrak ampas Kulit apel terhadap karakteristik fisik dan kimia edible film. Jurnal Pangan dan Agroindustri,(Oktober) 2(4), 30-32.

Jarikasem, S., Thubthimthed, S., Chawananoraseth K., & Suntorntanasat, T. (2005). Essential oils from three Curcuma species collected in Thailand.Acta Hort. 677, vol 3.

Kasihani, N. M. O. (2000). Daya hambat kunyit terhadap pertumbuhan Escherichia coli penyebab colibacillosis pada babi secara in vitro. (Skripsi). Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana. Denpasar.

Krochta, J. M. & Johnston, C de-Mulderson. (1997). Edible and biodegradable Polymers Film: Changes & Opportunities. Food Technol 51(2), 61-74.

Miksusanti, Herlina & Masril, K.I. (2013). Antibacterial and antioxidant of uwi (Dioscorea alata L) starch edible film incorporated with ginger essential oil. International Journal of Bioscience, Biochemistry and Bioinformatics, 3(4), 354-356.

Purba, E., Rinawati. & Martanto, M. (2009). Kurkumin sebagai senyawa antioksidan. Prosiding Seminar Nasional Sains dan Pendidikan Sains, IV(3) : 607-621.

Rodrigues, M J Ose’s, K Ziani & J I Mate. (2006). Combined effect of plasticizer and surfactans on the physical properties of starch based edible films, Food Research International, 840-846.

Sanjaya, I. G. M. H., & Puspita, T. (2011). PKM Pengaruh penambahan khitosan dan plasticizer gliserol pada karakteristik plastik biodegradable dari pati limbah kulit singkong. Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Industri, Institut Teknologi Sepuluh November, 1-6.

Sari S. P., & Wicaksono I. A. (2017). Uji aktivitas antibakteri ekstrak fraksi dan isolat rimpang Curcuma sp. terhadap beberapa bakteri patogen. Farmaka. Suplemen, 14(1), 175-183.

Setiani, W., Sudiarti, T., & Rahmidar, L. (2013). Preparasi dan karakteristik edible film dari poliblend pati sukun-kitosan. Jurnal kimia Valensi, 3(2).

Triwarsita, W. S. A., Windi, A., & Dimas, R. A. M. (2013). Pengaruh penggunaan edible coating pati sukun (Artocarpus altilis) dengan variasi konsentrasi gliserol sebagai plasticizer terhadap kualitas jenang dodol selama penyimpanan. Jurnal Teknosains Pangan, 2(1), 125-126.

Warkoyo, B. Rahardjo, Djagal, W. M., & Joko N. (2014). Sifat fisik mekanik dan barrier edible film berbasis pati umbi kimpul (Xantosoma sagithi) yang diinkorporasi dengan kalium sorbat, Agritech 34 (1), Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.

Yazakka, I.M., & Susanto, W.D. (2015). Karakterisasi hard candy jahe berbasis nira kelapa (kajian jenis dan konsentrasi sari jahe). Jurnal Pangan dan Agroindustri, 3(3), 1214-1223.

Yulianti, R. & Ganting, E. (2012). Perbedaan karakteristik fisik edible film dari umbi-umbian yang dibuat dengan penambahan plasticizer. Pertanian Tanaman Pangan, 30(2), 131-136.

Diterbitkan
2022-06-29
Cara Mengutip
Suhartatik, N., Merkuria Karyantina, & Crisdyana Eko Setyaningsih. (2022). Potensi Antimikroba Kunyit Putih (Curcuma ceasia) pada Edible Film Pati Sukun (Artocarpus altilis). Food Scientia : Journal of Food Science and Technology, 2(1), 73–84. https://doi.org/10.33830/fsj.v2i1.2948.2022
Bagian
Artikel