ANALISIS KANDUNGAN LOGAM BERAT TIMBAL (Pb) PADA PRODUK OLAHAN SUSU
DOI:
https://doi.org/10.33830/fsj.v1i1.1455.2021Kata Kunci:
timbal (Pb), produk olahan susu, batas cemaran logam beratAbstrak
Timbal (Pb) adalah bahan toksik yang mudah terakumulasi dalam organ manusia dan dapat mengakibatkan gangguan kesehatan berupa anemia, gangguan fungsi ginjal, gangguan sistem syaraf, otak, dan kulit. Analisis kandungan logam berat Pb pada produk olahan susu diperlukan untuk mengetahui kelayakan konsumsi produk tersebut. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni-Agustus 2020 di Laboratorium. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kadar kontaminan logam berat Pb pada produk olahan susu yang berupa susu pasteurisasi, keju, mentega, dan yoghurt dengan metode Inductively Couple Plasma-Mass Spectrometry (ICP-MS). Preparasi sampel menggunakan metode destruksi basah dengan pelarut HNO3 65% ultrapur, H2O2 30% ultrapur dan HCl ultrapur. Kadar logam berat Pb yang diperoleh dari hasil penelitian yaitu produksi pertama pada sampel susu pasteurisasi < 0,001 mg/kg, keju < 0,001 mg/kg, mentega 0,004 mg/kg, yoghurt < 0,001 mg/kg, produksi kedua pada sampel susu pasteurisasi sebesar 0,020 mg/kg, keju 0,011 mg/kg, mentega 0,006 mg/kg, yoghurt 0,025 mg/kg, dan produksi ketiga pada sampel susu pasteurisasi < 0,001 mg/kg, keju 0,008 mg/kg, mentega < 0,001 mg/kg, yoghurt < 0,001 mg/kg. Hasil penelitian tersebut dibandingkan dengan Batas Maksimum Cemaran Logam Berat dalam Pangan menurut SNI 7387:2009 dan Peraturan BPOM No 23 Tahun 2017.
Referensi
Anindhita A., Rusmalina M., Soeprapto S., Analisis Logam Berat Timbal (Pb) Pada Ikan Lele (Clarias Sp.) Yang Dibudidayakan Di Kota Pekalongan.Hasil Peneltian Fakultas Pertanian Universitas Jenderal Soedirman
AOAC Official Method 2015.01 Heavy Metals in Food. (2019.) : Inductively Coupled Plasma – Mass Spectrometry. Chapter 9 page 69 – 76
BSN. SNI 7387 : 2009. Batas Maksimum Cemaran Logam Berat Dalam Makanan.
FDA Elemental Analysis Manual For Food. (2015). Inductively Coupled Plasma - Mass Spectrometric Determination of Arsenic (As), Cadmium (Cd), Chromium (Cr), Lead (Pb), Mercury (Hg) And Other Elements in Food Using Microwave Assisted Digestion.
Nuraida, L . (2014). Keamanan Pangan, Jakarta Universitas Terbuka
Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia. Peraturan Kepala Badan POM No.23 tahun 2017 tentang Pendaftaran Pangan Olahan. Jakarta :Badan Pengawas Obat Dan Makanan Republik Indonesia
Siaka, IM. 2015. Inductively Couple Plasma – Mass Spectrometry (ICP-MS).
Hak Cipta (c) 2021 Food Scientia: Journal of Food Science and Technology
![Creative Commons License](http://i.creativecommons.org/l/by-sa/4.0/88x31.png)
Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.